<body>


Senin, 31 Mei 2010

Masker Wajah Alami dari Buah

Buah-buahan ternyata bisa dimanfaatkan menjadi bahan kecantikan. Salah satunya adalah dibuat masker. Tak ada salahnya untuk mencoba masker buah-buahan ini.

Salah satu cara mengembalikan kesegaran wajah adalah mengencangkannya kembali dengan menggunakan masker dari buah.

Penggunaan masker pada wajah memiliki bebearapa manfaat. Selain melembutkan kulit , fungsi masker adalah membuka pori-pori yang tersumbat karena kotoran, debu, maupun sisa kosmetik yang tidak bisa hilang karena pembersih biasa. Masker juga dapat mengembalikan kelembaban dan kehalusan kulit. Memberi masker pada wajah sama dengan merilekskan otot-otot wajah. Sebaiknya gunakan masker 1-2 kali seminggu, kulit akan tampak cerah dan kencang.

Anda juga bisa menggunakan berbagai resep masker alami dengan mudah, dari berbagai jenis buah-buahan. Cara membuatnya juga tidak rumit, Anda hanya tinggal memilih jenis buah yang dengan kandungan yang cocok dengan jenis wajah kita, lalu hancurkan buah tersebut dengan cara menumbuknya. Apabila hasil tumbukan kental, tambahkan yoghurt. Bila terlalu encer tambahkan komposisi bahan utama yang digunakan. Oleskan dengan lembut pada wajah dan leher, namun jangan sampai mengenai mata.

Banyak sekali buah-buahan yang dapat digunakan untuk membuat masker alami ini, diantaranya seperti, avokad, stroberi, almond, lemon, dan anggur.

TIPS
Pada umumnya aneka buah-buahan alami aman digunakan pada kulit apabila dalam dosis yang tepat. Namun pada kukit sensitif, kadang masih bereaksi pada bahan alami tersebut, seperti gatal atau iritasi ringan. Untuk mencobanya pada kulit, oleskan sedikit bahan masker tersebutdi punggung tangan atu wajah selama beberapa saat. Bila kulit tidak merasakan gatal atau yang lainnya, Itu berarti kulit kulit Anda aman dengan kandungan bahan masker tersebut. Selamat Mencoba.

STROBERI

Khasiat :
Buah berwarna cerah ini banyak mengandung asam salisiat (salah satu jenis asam beta- hidroksi yang membantu mengencangan kulit), silika, serta vitamin B, C, E dan K. Dengan kemampuannya menyehatkan dan meremajakan kulit. Masker ini cocok digunakan untuk hampir semua jenis kulit. Dapat digunakan 2x dalam seminggu.
Cara Membuatnya & Menggunakannya :
• Hancurkan beberapa buah stroberi yang telah dipisahkan dari tangkai dan daunnya
• Usapkan 2 sendok makan hancuran stroberi tadi pada wajah dan biarkan selama 15 menit
• Setelah itu, bilas dengan air steril atau air hangat biasa
• Untuk mendapat efek toning yang lebih kuat, tambahkan sedikit putih telur, kocok, satu sendok makan air mawar dan beberapa tetes minyak esensial yang aman dengan kulit wajah.

AVOKAD ( ALPUKAT )

Khasiat :
Avokad kaya akan asam amino dan vitamin, sehingga cocok digunakan sebagai masker pencegah penuaan dini pada kulit wajah.
Cara Membuat & Mengguna kannya :
- Untuk Kulit Wajah Kering
• Tumbuk daging avokad matangdengan garpu
• Oleskan pada wajah, biarkan selama 30 menit
• Bilas dengan air hangat atau air mawar mengunakan kapas
- Untuk Kulit normal
• Tambahkan putih telur yang dikocok sebentar
• Bagi kulit lembab, perlu ditambahkan pula madu ( organik bila ada ) , kemudian aduk rata dengan hancurandaging avokad dan putih telur kocok .

ALMOND

Khasiat :
Dapat menghaluskan kulit kasar karena banyak mengandung mineral, vitamin A dan B, dan asam oleat. Almond dapat dibuat menjadi masker maupun lotion. Dapat digunakan 1x dalam seminggu.
Cara Membuat & Menggunakannya :
• Hancurkan sekitar 50 gram almond kupasdengan mortar atau food processor
• Kocok 3 sendok makan susu full-fat sampai membentuk pasta halus ( tidak perlu terlalu lama )
• Bila perlu, tambahkan 1 atau 2 tetes rose otto essensial oil
• Oleskan pada wajah dan biarkan samapi kering
• Kemudian bersihkan dengan kapasdan air hangat

TOMAT

Khasiat :
Mengandung protein, fosfor,besi, belerang, vitamin A, B1, dan C.
Cara Membuat & Menggunakannya :
- Untuk menghaluskan wajah
• Ambil tomat yang sudah matang, iris dan gosokkan pada wajah
• Atau, bisa juga buah tomat diperas, kemudian air perasannya dioleskan setiap hari ke wajah
- Untuk pelindung dari sengatan matahari
• Ambil daun tomat secukupnya
• Lalu remas-remas dengan sedikit air
• Kemudian tempelkan pada wajah sebagai penyejuk wajah

ANGGUR

Khasiat :
Kaya akan trace mineral, kalsium, magnesiaum, potassum, vitamin B1, B2, b3, B5, B6, C dan senyawa-senyawa flavonoid. Hampir semua jenis anggur yang warnanya berbeda, dapat digunkan untuk lotion. Perlu diperhatikan jus anggur yang telah dibuat, harus disaring terlebih dahulu. Lotion anggur dapat digunkan setiap hari karena baik digunakan untuk hampir semua jenis kulit.
Cara Membuat & Menggunakannya :
• Hancurkan beberapa anggur yang culup untuk menghasilkan 2 sendok makan jus.
• Saring jus tersebut
• Oleskan pada wajah dengan menggunakan kapas
• Setelah 20 menit, bilas dengan air mawar

LEMON

Khasiat :
Mengandung vitamin A, C, B1, B2, dan B3. Sangat baik untuk kulit berminyak, namun lotionnya juga bekerja efektif pada kulit normal. Dapat digunakan setipa hari.
Cara Membuat & Menggunakannya :
( untuk satu minggu pemakaian )
• Tambahkan 1 sendok teh jus lemon pada putih telor kocok
• Oleskan pada wajah dan biarkan 10 menit
• Setelah itu bersihkan dengan air mawar atau air hangat
Cara Membuat Lotion Lemon :
• Tambahkan satu sendok teh jus lemon pada 100 ml air mawar dan 50ml witchazel
• Usapkan pada wajah dengan kapas bersih

PISANG

Khasiat :
Mengandung serotinin, pektin, tanin, noradrenalin, 5 hidroksitritamin, dopamin dan berbagai vitamin, seperti vitamin A, B kompleks dan C . Digunakan sebagai pelembab wajah.
Cara Membuat & Menggunakannya :
• Ambil pisang ambon yang sudah mask lalu hancurkan
• Tambahkan minyak zaitun
• Gunakan dan ulangi secara teratur ramuan tersebut sebagai bedak

what we could have been, 04.57.

SUNGAI DALAM LAUTAN di Mexico
Bagikan
Kemarin jam 12:10
Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut

“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.

Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.

Sumber Referensi :

1. Dari Ebook :

BUKTI KEBENARAN QURAN

AL-REHAILI, Abdullah M.

Bukti Kebenaran Quran / oleh Abdullah M. al-Rehaili. – Yogyakarta: Tajidu Press, 2003

160 hlm.

ISBN 979-3I89-01-8

Hak Cipta 2003 pada © Abdullah M. al-Rehaili

Judul Asli: This is The Truth, Newly Discovered Scientific Focts Revealed in the Quran & Authentic Hadeeth (Wolrd Supreme Council for Mosques Affairs Commission on Scientific Sign of Qur’an and Sunnah at Muslim World League Makkah al­Mukarramah and Alharamain Islamic Poundation, Third Edition, Riyadh, 1999)


2.http://www.cenoteangelita.com/cenote_info.htm

what we could have been, 04.50.

''ketika wanita menangis''

Jika seorang wanita menangis dihadapanmu, itu berarti dia tidak dapat menahannya lagi..

Jika kamu memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu..

Jika kamu membiarkannya pergi, dia tidak akan kembali lagi menjadi dirinya yang dulu.. Selamanya..

Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah sekalipun ia ''CENGENG''..
Seorang wanita tidak akan menangis hanya jika ia sangat menyayangimu.. Dia akan mencoba mengalah dan menurunkan rasa egoisnya..

Lelaki..
Jika seorang wanita pernah menangis karenamu, tolong ''JANGAN MENYIA-NYIAKANNYA''..

Saat dia menangis di depanmu, saat dia menangis karenamu,
Lihat matanya!
Dapatkah kau lihat dan rasakan sakit atau bahagia yang dirasakannya?

Pikirkan.. Wanita manalagikah yang akan menangis murni, penuh rasa sayang di depanmu dan karenamu..

Pikirkanlah..
Jika seorang wanita menangisi hatinya untukmu dan semua karenamu, inilah waktunya untuk melihat apa yang telah kau lakukan untuknya.. Hanya kau yang tahu jawabannya..

Pertimbangkanlah..
Karena suatu hari nanti mungkin akan terlambat untuk menyesal dan mungkin akan terlambat mengucapkan ''maaf''

what we could have been, 04.47.

bukan, bukan wajah tampan yang kucari

bukan apa jabatannya

bukan siapa orang tuanya

bukan berapa mobil mewahnya

bukan banyak hartanya, bukan, bukan itu

karena aku mencari apa yg tidak bisa ia berikan kepada orang lain

benar yg slalu berfikir ribuan kali utk menyakiti hatiku

benar yg slalu berfikir ratusan ribu kali utk membuat air mataku jatuh

benar yg slalu menjaga setiap tingkah lakunya utk kenyamananku

benar yg slalu menjaga perkataannya utk perasaanku

benar itu yang aku cari

what we could have been, 04.47.

ini tentang seseorang

seseorang yang hadir karena sebuah kesalahan fatalku yang berakhir indah tak berbatas

seseorang yang hadir untuk menyadarkanku betapa berharganya arti sebuah kesetiaan

seseorang yang hadir dengan hati emasnya tulus ikhlas memaafkan dan memberiku kesempatan

seseorang yang hadir sanggup menerima kekuranganku yang tak satupun orang lain bisa

tentang seseorang yang akan selalu ada di hatiku sampai kapanpun bahkan ketika ia tak ingin lagi ada di hatiku.

what we could have been, 04.33.

Waktu kecil
Papa mengajari putri kecilnya bermain sepeda. Setelah dia mengganggap kamu bisa ia melepaskan roda bantu di sepedamu, Saat itu mama menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka.tp ayah dgn yakin menatapmu mengayuh sepeda dgn pelan karena dia tahu putri kecilnya pasti bisa.

Saat kamu menangis meronta meminta boneka yg baru, mama menatapmu iba, tetapi ayah mengatakan dengan tegas "kita beli nanti,tapi tidak sekarang" karena ia tidak ingin kamu menjadi manja dengan semua tuntutan yang selalu dipenuhi.

Ketika kamu remaja,

Saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu, papa akan memasang wajah paling cool sedunia. Dan sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berdua di ruang tamu. Tahukah kamu dia merasa cemburu?

Saat papa sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter. Ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti. Tp toh dia tetap tersenyum saat pilihanmu adalah menjadi seorang penulis.

Saat permintaanmu bukan lg sekedar meminta boneka baru, dan ia tau ia tidak bisa memberikan. Dia sangat ingin mengatakan "iya nak,nanti kita beli" dan saat kata2 yg keluar adalah "tidak bisa" dari bibirnya. Tahukah kamu Ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum.

Saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yg mengerutkan kening adalah Papa. Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan yang lain.

Dan di saatnya nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah org pertama yg berdiri dan memberi tepuk tangan utk mu. Dia yg tersenyum bangga dan puas melihat "putri kecilnya yg tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati2 memberikan izin. Karena ia tau laki2 itu yg nanti akan menggantikannya.

Dan saat Papa melihat mu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yg dianggapnya pantas menggantikannya. Papa pergi kebelakang panggung,dan menangis "tugasku telah selesai dengan baik. Putri kecilku yg lucu telah menjadi wanita yg cantik"

Papa adalah sosok yg harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis. Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. papa juga orang pertama yang selalu yakin bahwa "kamu bisa" dalam hal apapun.

Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang papa hingga tugasnya selesai. Kamu adalah salah satu org yg beruntung.

what we could have been, 04.33.
Kamis, 27 Mei 2010

dokumentasi sistem

Dokumentasi adalah materi tertulis yang mendeskripsikan cara beroperasinya suatu sistem, mencakup apa-apa yang dilakukan program dan prosedur yang harus diikuti oleh pemakai. Dokumentasi digunakan untuk tujuan-tujuan berikut:
• Pelatihan
• Penginstruksian
• Pengkomunikasian
• Penetapan standar kinerja
• Pemeliharaan sistem
• Referensi historis

Empat area utama dokumentasi adalah:
.Dokumentasi Pemakai
Prosedur yang memberitahu pemakai cara bekerja dengan sistem dan cara menjalankan tugasnya. Dokumentasi pemakai dapat dilakukan secara online atau dituliskan dalam manual prosedur. Untuk menjalankan sistem perangkat lunak untuk pengelolaan data pelatihan Universitas A yaitu:
• Pertama kali saat aplikasi dijalankan pengguna akan masuk pada form Login dimana user harus memasukkan nama dan password yang sesuai. Sedangkan untuk user dengan tipe administrator dapat mengakses link Create User untuk membuat atau menghapus data pengguna. Bila user name dan password yang dimasukkan secara benar maka aplikasi akan melakukan pengecekan tipe user, apakah administrator atau operator. Setelah itu form utama akan ditampilkan.
• Kemudian user dapat memilih menu yang akan diakses, sebagai contoh user memilih menu input untuk Trainer Data Input.
• Form tersedia dalam bentuk formulir pengisian, kemudian bila data telah selesai diisi user tinggal menekan tombol untuk melakukan registrasi terhadap peserta yang akan mengikuti pelatihan, user memilih menu Registration.
• Untuk langkah pengerjaannya, yaitu user memilih nama pelatihan yang akan diisi dengan nama peserta, aplikasi akan menampilkan nama peserta yang belum pernah melakukan registrasi di list sebelah kiri, kemudian user tinggal memilih nama pesertanya kemudian menekan tombol untuk mendaftarkan peserta.
• Form registrasi ini berhubungan dengan form absensi, dimana pada form absensi user diberi kemudahan untuk menentukan nama peserta yang mengikuti pelatihan tertentu.
• Langkah pengerjaannya yaitu user memilih nama pelatihan dan gelombangnya kemudian nama-nama peserta yang mengikuti pelatihan, berdasarkan data di registrasi, akan ditampilkan.

C2. Dokumentasi Sistem
Dokumentasi ini berisi hasil-hasil yang digenerasi oleh professional sistem dan elemen-elemen rancangan yang dituangkan dalam repository(tempat penyimpanan) sentral CASE. Hasil-hasil terdokumentasi akan berfungsi pada saat sistem dikembangkan sebagai perangkat komunikasi yang digunakan untuk memberitahu atau pengembangan dan kemajuan sistem. Hasil-hasil sistem perangkat lunak untuk pengelolaan data pelatihan Universitas A:
• Perangkat lunak yang dibuat membantu dalam melakukan pengerjaan pencatatan data pelatihan.
• Penggunaan fitur rekomendasi dapat membantu staff dalam menentukan peserta pelatihan yang akan diregistrasi.
• Report – report yang dihasilkan dapat dengan mudah diprint.
Dokumentasi Perangkat Lunak
Dokumentasi ini berisi konversi aplikasi rancangan perangkat lunak ke software untuk memudahkan pemeliharaan dan meningkatkan kemampuan program. Programmer pemeliharaan harus memahami secara jelas fungsi dan logika perangkat lunak tersebut.

what we could have been, 05.28.

Konversi sistem
KONVERSI SECARA LANGSUNG

Disebut juga sbg Cold Turkey yaitu langsung menghentikan sistem lama dan menjalankan sistem baru;
Konversi sistem ini dilakukan apabila:
Sistem lama sudah tidak berfungsi sama sekali
Sistem baru bersifat kecil / sederhana
Tidak baru menggantikan sistem lain
Rancangan sistem baru sangat berbeda dengan sistem lama
Keuntungan adalah biaya yang relatif tidak mahal
Kelemahan: resiko kegagalan yang tinggi
Perlu segera diikuti oleh program pengujian dan pelatihan

Konversi Paralel

Sistem lama dan sistem baru beroperasi bersamaan untuk periode waktu tertentu.
Output dari masing2 sistem dibandingkan, apabila terdapat perbedaan akan direkonsiliasi,
Keuntungan: resiko kegagalan rendah
Kerugian: biaya yg tinggi khususnya duplikasi dokumen,
Apabila terdapat perbedaan dalam metoe produksi, aturan keputusan, prosedur akunting, dan model kendali inventarisasi maka metode konversi paralel tidak dapat dilakukan

Konversi Pilot

Sistem diinstal hanya pada sebagian organisasi (mis. Kantor cabang atau pabrik) sbg pilot -> segmentasi organisasi
Keuntungan: resiko lebih sedikit dibandindingkan metode langsung, dan lebih murah dibandingkan metode paralel, alokasi kesalahan, alokasi pelatihan untuk semua organisasi.

Konversi File Data

Melakukan modifikasi file yang sudah ada dalam bentuk:
Format
Isi data
Medium penyimpanan
Metode Konversi:
Langsung
Bertahap

Konversi File Langsung

Membuat program konversi data apabila sistem lama menggunakan komputer, sedangkan apabila dr model manual ke komputer butuh waktu lama utk memasukkan data,
Membuat suatu prosedur kendali:
File Master -> pemeriksaan terhadap field dan records
File Transaksi -> perlu diperiksa apabila terdapat perbedaan medium / prosedur
File Indeks -> Key yg menghubungkan master file
File Backup -> Mengamankan data base apabila terjadi kesalahan proses atau kerusakan di pusat data

Konversi Phase- In

Sistem baru diimplementasikan secara gradual, sedikit demi sedikit -> memeberikan waktu lebih utk asimilasi prubahan,
Sistem harus disegmentasi, dan penginstalan sistem baru berdasarkan segmentasi tsb. Untuk setiap segmentasi mis.: mekanisme sistem lama dikembangkan untuk memproses data baru, kemudian sistem baru yang berhubungan dg segmen tersebut diinstal setelah tidak terdapat kegagalan proses kemudian dievaluasi.
Keunggulan: proses asimilasi sistem dapat diminimalisasi,
Kerugian: biaya yang besar utk membuat interface temporer.

what we could have been, 05.19.

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM
Untuk proyek besar, rencana implementasi berisi pengkoordinasian dan penjadwalan tugas-tugas yang akan dijalankan tim implementasi.
Hal-hal pokok yang harus disediakan sebelum implementasi :
A. Persiapan tempat
B. Pelatihan personel
C. Pembuatan dokumentasi
D. Konversi sistem baru
E. Peninjauan setelah implementasi
Dari contoh implementasi sistem informasi yang telah saya post sebelumnya, yaitu mengenai sistem penjualan pelumas terkomputerisasi, pada posting-an kali ini saya akan lebih memaparkan mengenai hal-hal pokok yang harus disediakan sebelum implementasi.


PERSIAPAN TEMPAT
Pada tahap persiapan tempat dibagi menjadi dua, yaitu perencanaan fisik dan fasilitas.
1. Perencanaan Fisik
Untuk merealisasikan sistem informasi yang akan dibuat dibutuhkan beberapa komputer yang akan digunakan sebagai server dan client, serta alat pencetak output (printer). Perangkat-perangkat tersebut dirangkai menjadi sebuah jaringan LAN agar dapat saling berkomunikasi, dan diletakkan di sebuah ruangan, khususnya dibagian department penjualan.
2. Fasilitas
Untuk menjunjang kenyamanan aktifitas pegawai, perusahaan harus menyediakan fasilitas minimal berupa listrik, telepon, ventilasi, AC, karpet, keset anti debu, meja, dan rak untuk menyimpan file dan disk. butuhkan untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan personel serta memudahkan penerimaan mereka terhadap sistem baru.
Kelompok yang wajib diberi pelatihan ada 3, yaitu :

1. Personel Teknis
Adalah orang-orang yang akan mengoperasikan dan memelihara sistem. Jadi, mereka harus benar-benar terlatih agar sistem yang telah dibangun dapat berjalan sesuai yang diinginkan, dan bila terjadi kerusakan pada sistem, mereka dapat langsung menangani sehingga tidak menimbulkan kerugian yang berarti.

2. Pekerja dan Supervisor
Mereka akan berinteraksi dengan sistem untuk mengerjakan tugas-tugas dan membuat keputusan. Pekerjaan mereka akan terganggu bila kelompok personel teknis tidak melakukan tugasnya dengan benar.

3. Manajer Umum (general manager)
Orang yang akan bertanggung jawab pada hasil kerja yang telah dilakukan, maka manajer umum termasuk kelompok yang wajib diberi pelatihan. Jangan sampai kinerja telah menggunakan sistem terkomputerisasi tetapi manajer umum masih menggunakan cara manual dalam mengambil keputusan.
Program Pelatihan
Pelatihan bisa secara tutorial atau kelas meliputi :
1. Pelatihan in-house (swa kelola/di tempat)
2. Pelatihan yang disediakan vendor
3. Pelatihan dari jasa luar
Tipe pelatihan yang digunakan untuk sistem informasi penjualan pelumas adalah pelatihan yang disediakan oleh vendor. Karena pelatihanya bersifat praktis dan penatar menggunakan sistem pelatihan yang sebenarnya.
Teknik dan Alat Bantu Pelatihan
Teknik dan alat bantu pelatihan ada beberapa macam, diantaranya :
1. Teleconferencing
2. Perangkat lunak pelatihan interaktif
3. Pelatihan dengan instruktur
4. Pelatihan magang
5. Manual prosedur
6. Buku teks
Dan teknik yang dipilih untuk membangun sistem informasi penjualan pelumas adalah pelatihan dengan instruktur yang digabung dengan tutorial satu-satu. Penggunaan teknik pelatihan ini dianggap yang paling efektif, instruktur memonitor kemajuan pemakai dan menyesuaikan materi untuk kebutuhan tertentu pemakai. Keuntungan teknik ini adalah lebih bersifat personal, namun kekurangannya biaya yang dikeluarkan cukup mahal.

what we could have been, 05.07.

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM DETEKSI PENYUSUPAN JARINGAN SECARA OTOMATIS DAN INTERAKTIF

Keamanan jaringan komputer sebagai bagian dari sebuah sistem informasi adalah sangat penting untuk menjaga validitas dan integritas data serta menjamin ketersediaan layanan bagi penggunanya. Sistem harus dilindungi dari segala macam serangan dan usaha-usaha penyusupan atau pemindaian oleh pihak yang tidak berhak.
Sistem deteksi penyusupan jaringan yang ada saat ini umumnya mampu mendeteksi berbagai jenis serangan tetapi tidak mampu mengambil tindakan lebih lanjut. Selain itu sistem yang ada pada saat ini tidak memiliki interaktivitas dengan administrator pada saat administrator tidak sedang mengadministrasi sistemnya. Hal ini merupakan suatu hal yang tidak efektif terutama pada saat sistem berada dalam kondisi kritis.
Pada penelitian ini akan didesain dan diimplementasikan suatu sistem deteksi penyusupan jaringan yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi adanya aktivitas jaringan yang mencurigakan, melakukan tindakan penanggulangan serangan lebih lanjut, serta mampu berinteraksi dengan administrator menggunakan media SMS (Short Message Service) dua arah.
Dalam era teknologi informasi saat ini, hampir seluruh informasi yang penting bagi suatu institusi dapat diakses oleh para penggunanya. Keterbukaan akses tersebut memunculkan berbagai masalah baru, antara lain :
• Pemeliharaan validitas dan integritas data/informasi tersebut
• Jaminan ketersediaan informasi bagi pengguna yang berhak
• Pencegahan akses informasi dari yang tidak berhak
• Pencegahan akses sistem dari yang tidak berhak

Sistem pertahanan sistem terhadap aktivitas gangguan yang ada saat ini umumnya dilakukan secara manual oleh administrator. Hal ini mengakibatkan integritas sistem bergantung pada ketersediaan dan kecepatan administrator dalam merespon gangguan yang terjadi. Apabila gangguan tersebut telah berhasil membuat jaringan mengalami malfungsi, administrator tidak dapat lagi mengakses sistem secara remote. Sehingga administrator tidak dapat melakukan pemulihan sistem dengan cepat.
Karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat menanggulangi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi secara optimal dalam waktu yang cepat secara otomatis dan memungkinkan administrator mengakses sistem walaupun terjadi malfungsi jaringan. Hal ini akan mempercepat proses penanggulangan gangguan serta pemulihan sistem atau layanan.

• Mendesain dan mengimplementasikan sistem deteksi penyusupan jaringan yang otomatis dan interaktif.
• Menganalisa performansi sistem deteksi penyusupan jaringan dalam menangani gangguan terhadap sistem.

1. Insiden-insiden yang mungkin terjadi terhadap keamanan jaringan adalah
a. Probing
b. Scanning
c. Denial of Services (DoS)
d. Account Compromize
e. Root Compromize
f. Packet Sniffing
g. Exploits
h. Malicious code
i. Infrastructure Attacks

2. Administrasi sistem keamanan jaringan secara manual mengandung resiko keterlambatan respon terhadap intrusi jaringan.

3. Sistem deteksi intrusi jaringan harus memiliki fitur-fitur sebagai berikut :
a. Deteksi serangan yang akurat
b. Respon sistem dengan memblok semua paket yang berasal dari alamat penyerang yang terdeteksi secepat mungkin
c. Database pola-pola serangan yang lengkap
d. Memiliki interaktivitas dengan administrator sistem

4. Aksesibilitas administrator harus tetap terjaga dan terjamin otentikasinya walau terjadi malfungsi jaringan.


. DASAR TEORI KEAMANAN JARINGAN
Network Security secara umum
Host/komputer yang terhubung ke network, mempunyai ancaman keamanan lebih besar daripada host yang tidak terhubung kemana-mana. Dengan mengendalikan network security, risiko tersebut dapat dikurangi. Namun network security biasanya bertentangan dengan network access, yaitu bila network access semakin mudah, maka network security makin rawan, dan bila network security makin baik, network access makin tidak nyaman. Suatu network didesain sebagai komunikasi data highway dengan tujuan meningkatkan akses ke sistem komputer, sementara security didesain untuk mengontrol akses. Penyediaan network security adalah sebagai aksi penyeimbang antara open access dengan security.
Disini network dikatakan sebagai highway, karena menyediakan akses yang sama untuk semua, baik pengguna normal ataupun tamu yang tidak diundang. Sebagai analogi, keamanan di rumah dilakukan dengan cara memberi kunci di pintu rumah, tidak dengan cara memblokir jalan di depan rumah. Hal seperti ini juga diterapkan pada network security. Keamanan dijaga untuk (setiap) host-host tertentu, tidak langsung pada networknya.
Keamanan untuk daerah dimana orang saling mengenal, pintu biasanya dibiarkan terbuka . Sedangkan di kota besar, pintu rumah biasanya menggunakan mekanisme keamanan tambahan. Begitu pula yang dilakukan pada network. Untuk jaringan yang menghubungkan host-host yang aman dan dikenal, tingkat keamanan host bisa tidak dijaga terlalu ketat. Bila jaringan terhubung ke jaringan lain yang lebih terbuka, dan membuka peluang akses oleh host yang tidak aman atau tidak dikenal, maka tidak bisa tidak, host-host di jaringan tersebut membutuhkan pengamanan lebih. Ini bukan berarti keterbukaan hanya membawa akibat buruk, sebab banyaknya fasilitas yang ditawarkan dengan keterbukaan jaringan ini merupakan nilai lebih yang sangat membantu kemajuan network. Jadi network security merupakan harga yang harus dibayar dari kemajuan jaringan komputer.
Konsep dalam network security
Perencanaan security
Salah satu problem network security yang paling penting, dan mungkin salah satu yang paling tidak enak, adalah menentukan kebijakan (security policy) dalam network security. Kebanyakan orang menginginkan solusi teknis untuk setiap masalah, berupa program yang dapat memperbaiki masalah-masalah network security. Padahal, perencanaan keamanan yang matang berdasarkan prosedur dan kebijakan dalam network security akan membantu menentukan apa-apa yang harus dilindungi, berapa besar biaya yang harus ditanamkan dalam melindunginya, dan siapa yang bertanggungjawab untuk menjalankan langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi bagian tersebut.
Mengenali ancaman terhadap network security
Langkah awal dalam mengembangkan rencana network security yang efektif adalah dengan mengenali ancaman yang mungkin datang. Dalam RFC 1244, Site security Handbook, dibedakan tiga tipe ancaman :
1. Akses tidak sah, oleh orang yang tidak mempunyai wewenang.
2. Kesalahan informasi, segala masalah yang dapat menyebabkan diberikannya informasi yang penting atau sensitif kepada orang yang salah, yang seharusnya tidak boleh mendapatkan informasi tersebut.
3. Penolakan terhadap service, segala masalah mengenai security yang menyebabkan sistem mengganggu pekerjaan-pekerjaan yang produktif.
Disini ditekankan network security dari segi perangkat lunak, namun network security sebenarnya hanyalah sebagian dari rencana keamanan yang lebih besar, termasuk rencana keamanan fisik dan penanggulangan bencana.

Kontrol terdistribusi
Salah satu pendekatan dalam network security adalah dengan mendistribusikan tanggung jawab kontrol terhadap segmen-segmen dari jaringan yang besar ke grup kecil dalam organisasi. Pendekatan ini melibatkan banyak orang dalam keamanan, dan berjalan berlawanan dengan prinsip kontrol terpusat.
Dalam kontrol terdistribusi, informasi dari luar disaring dahulu oleh admin network, kemudian disaring lagi oleh admin subnet, demikian seterusnya, sehingga user tidak perlu menerima terlalu banyak informasi yang tidak berguna. Bila informasi ke user berlebihan, maka user akan mulai mengabaikan semua yang mereka terima.
Menentukan security policy
Dalam network security, peranan manusia yang memegang tanggungjawab keamanan sangat berperan. Network security tidak akan efektif kecuali orang-orangnya mengetahui tanggungjawabnya masing-masing. Dalam menentukan network security policy, perlu ditegaskan apa-apa yang diharapkan, dan dari siapa hal tersebut diharapkan. Selain itu, kebijakan ini harus mencakup :
1. Tanggung jawab keamanan network user, meliputi antara lain keharusan user untuk mengganti passwordnya dalam periode tertentu, dengan aturan tertentu, atau memeriksa kemungkinan terjadinya pengaksesan oleh orang lain, dll.
2. Tanggung jawab keamanan system administrator, misalnya perhitungan keamanan tertentu, memantau prosedur-prosedur yang digunakan pada host.
3. Penggunaan yang benar sumber-sumber network, dengan menentukan siapa yang dapat menggunakan sumber-sumber tersebut, apa yang dapat dan tidak boleh mereka lakukan.
4. Langkah-langkah yang harus diperbuat bila terdeteksi masalah keamanan, siapa yang harus diberitahu. Hal ini harus dijelaskan dengan lengkap, bahkan hal-hal yang sederhana seperti menyuruh user untuk tidak mencoba melakukan apa-apa atau mengatasi sendiri bila masalah terjadi, dan segera memberitahu system administrator.
Metode-metode yang digunakan dalam network security
Ada banyak metode yang digunakan dalam network security antara lain :
Pembatasan akses pada network
Internal password authentication (password pada login system)
Password yang baik menjadi bagian yang paling penting namun sederhana dalam keamanan jaringan. Sebagian besar dari masalah network security disebabkan password yang buruk. Biasanya pembobolan account bisa terjadi hanya dengan menduga-duga passwordnya. Sedangkan bentuk yang lebih canggih lagi adalah dictionary guessing, yang menggunakan program dengan kamus terenkripsi, dibandingkan dengan password terenkripsi yang ada. Untuk itu, file /etc/passwd harus dilindungi, agar tidak dapat diambil dengan ftp atau tftp (berkaitan dengan file-mode). Bila hal itu bisa terjadi, maka tftp harus dinonaktifkan. Ada juga sistem yang menggunakan shadow password, agar password yang ter-enkripsi tidak dapat dibaca. Sering mengganti password dapat menjadi salah satu cara menghindari pembobolan password. Namun, untuk password yang bagus tidak perlu terlalu sering diganti, karena akan sulit mengingatnya. Sebaiknya password diganti setiap 3-6 bulan.


Server-based password authentication
Termasuk dalam metoda ini misalnya sistem Kerberos server, TCP-wrapper, dimana setiap service yang disediakan oleh server tertentu dibatasi dengan suatu daftar host dan user yang boleh dan tidak boleh menggunakan service tersebut.

Gambar 2.1 Skema Server-Based Password Authentication

Server-based token authentication
Metoda ini menggunakan authentication system yang lebih ketat, yaitu dengan penggunaan token / smart card, sehingga untuk akses tertentu hanya bisa dilakukan oleh login tertentu dengan menggunakan token khusus.

Firewall dan Routing Control
Firewall melindungi host-host pada sebuah network dari berbagai serangan. Meskipun aspek-aspek yang lain dalam jaringan tersebut juga menjadi faktor penentu tingkat keamanan jaringan secara keseluruhan, tetapi firewall atau routing control sangat berpengaruh pada kemanan jaringan tersebut secara keseluruhan.
Komputer dengan firewall menyediakan kontrol akses ketat antara sistem dengan sistem lain. Konsepnya, firewall mengganti IP router dengan sistem host multi-home, sehingga IP forwarding tidak terjadi antara sistem dengan sistem lain yang dihubungkan melalui firewall tsb. Agar jaringan internal dapat berhubungan dengan jaringan diluarnya dalam tingkat konektifitas tertentu, firewall menyediakan fingsi-fungsi tertentu.
Gambar 2.2 Diagram Proses Antar Layer Router dan Firewall

Firewall mencegah paket IP diteruskan melalui layer IP. Namun, firewall menerima paket dan memprosesnya melalui layer aplikasi. Sebetulnya ada juga router yang mempunyai fasilitas keamanan khusus seperti firewall, dan biasanya disebut ‘secure router’ atau ‘secure gateway’. Namun firewall bukan router, karena tidak meneruskan (forwarding) paket IP. Firewall sebaiknya tidak digunakan untuk memisahkan seluruh jaringan internal dari jaringan luar.
Gambar 2.3 Skema Penempatan Firewall

Dengan adanya firewall, semua paket ke sistem di belakang firewall dari jaringan luar tidak dapat dilakukan langsung. Semua hubungan harus dilakukan dengan mesin firewall. Karena itu sistem keamanan di mesin firewall harus sangat ketat. Dengan demikian lebih mudah untuk membuat sistem keamanan yang sangat ketat untuk satu mesin firewall, daripada harus membuat sistem keamanan yang ketat untuk semua mesin di jaringan lokal (internal).
Metode enkripsi
Salah satu cara pembatasan akses adalah dengan enkripsi. Proses enkripsi meng-encode data dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh sistem yang mempunyai kunci untuk membaca data. Proses enkripsi dapat dengan menggunakan software atau hardware. Hasil enkripsi disebut cipher. Cipher kemudian didekripsi dengan device dan kunci yang sama tipenya (sama hardware/softwarenya, sama kuncinya). Dalam jaringan, sistem enkripsi harus sama antara dua host yang berkomunikasi. Jadi diperlukan kontrol terhadap kedua sistem yang berkomunikasi. Biasanya enkripsi digunakan untuk suatu sistem yang seluruhnya dikontrol oleh satu otoritas.
Security Monitoring
Salah satu elemen penting dari keamanan jaringan adalah pemantauannya. Dengan adanya pemantauan yang teratur, maka penggunaan sistem oleh yang tidak berhak dapat dihindari. Selain itu, seiring dengan waktu, maka sistem pun berubah. Keamanan jaringan dapat terpengaruh oleh adanya perubahan ini. Hal ini dapat dideteksi dengan adanya pemantauan.
Untuk mendeteksi aktifitas yang tidak normal, maka perlu diketahui aktifitas yang normal. Proses apa saja yang berjalan pada saat aktifitas normal. Siapa saja yang biasanya login pada saat tersebut. Siapa saja yang biasanya login diluar jam kerja. Bila terjadi keganjilan, maka perlu segera diperiksa.
Bila hal-hal yang mencurigakan terjadi, maka perlu dijaga kemungkinan adanya intruder. Perlu juga memberitahu orang-orang yang biasa menggunakan sistem untuk berhati-hati, supaya masalah tidak menyebar ke sistem lain.

Packet Filtering
Packet filtering adalah sejenis firewall yang bekerja pada layer network model OSI. Ketika menggunakan firewall sebagai packet filtering yang pertama kali dilakukan adalah memikirkan kebijakan apa yang akan diterapkan pada firewall tersebut. Pendekatan yang digunakan oleh firewall untuk melakukan proses filtering paket,secara umum seperti berikut:
• Semua yang tidak diijinkan dalam aturan adalah di blok.
Pendekatan ini akan mengeblok segala aliran paket antar dua interface kecuali untuk aplikasi yang diijinkan lewat dalam aturan.
• Semua yang tidak diblok dalam aturan adalah diijinkan
Pendekatan ini akan mengijinkan segala aliran paket antar dua interface kecuali untuk aplikasi yang diblok dalam aturan.
Packet filtering bekerja pada lapisan network dan dilakukan oleh sebuah router yang dapat meneruskan paket berdasarkan aturan dari filtering. Router akan mengekstrak beberapa informasi dari header paket yang datang pada satu interface dan membuat keputusan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan apakah paket akan diteruskan atau diblok.
Beberapa informasi yang dapat diekstrak dari header paket :
• Alamat asal paket
• Alamat tujuan paket
• TCP/UDP source port
• TCP/UDP destination port
• Tipe ICMP
• Informasi protokol ( TCP,UDP, atau ICMP )

Filtering by IP address
Seperti telah disebutkan di atas, bahwa pengeblokan paket yang melewati firewall bisa dilakukan dengan melihat alamat asal dan tujuan dari paket, maka pada bagian ini akan di bahas mengenai metode pengeblokan tersebut. Setiap paket yang dikirimkan dari pengirim ke penerima, pasti akan mengalami proses enkapsulasi pada setiap lapisan di node tersebut. Dari setiap proses enkapsulasi tersebut, setiap lapisan akan menambahkan header sesuai dengan lapisan masing-masing. Proses penambahan header alamat paket baik itu alamat pengirim maupun penerima, menjadi tanggung jawab dari network layer.

Gambar 2.4 IP Header
Gambar di atas adalah contoh dari internet datagram. Beberapa parameter dari gambar di atas adalah sebagai berikut:
• Setiap tanda garis di atas merepresentasikan 1 bit.
• Vers (Version) : 4 bit field ini mengindikasikan versi dari internet header.
• Hlen (Header Length) : 4 bit , menjelaskan mengenai panjang dari internet header dalam 32 bit words, jadi bisa dikatakan menandakan awal dari data. Sebagai catatan,bahwa minimum nilai dari hlen adalah 5
• TOS (Type of service) : 8 bit. Mengindikasikan beberapa parameter yang digunakan untuk pencapaian quality of servis yang diinginkan.
• Payload length : 16 bit , merupakan panjang dari datagram, diukur dalam satuan oktet termasuk header dan data.
• Fragment Identifier : 16 bit
• Flags : 3 bit
• Fragment offset : 13 bit
• Hop Limit / Time to Live : 8 bit , mengindikasikan maksimum waktu dari datagram yang diperbolehkan untuk berada pada system internet.
• Next Header: 8 bit : Informasi tentang header paket berikut
• Header checksum : 16 bit : Nilai checksum untuk memeriksa integritas paket
• Source address : 32 bit : Alamat pengirim paket
• Destination address : 32 bit : Alamat tujuan paket
Pada sisi penerima, khususnya pada router yang menjalankan program firewall untuk memfilter paket yang datang, firewall akan melihat header dari masing-masing packet datagram yang datang, dan untuk pemfilteran berdasarkan alamat, firewall akan melihat bagian alamat asal dan alamat tujuan kemudian akan dicocokan dengan aturan yang telah di tetapkan pada firewall. Kalau aturan tidak ada yang memblok alamat asal dan alamat tujuan, maka paket bisa masuk ke lapisan yang lebih tinggi. Semua yang melaksanakan proses ini terjadi pada lapisan network, dimana protokol IP yang menjadi penanggung jawabnya.
Semua IP header dari sebuah paket terdiri dari alamat asal dan alamat tujuan dan tipe dari protokol yang digunakan paket. Ini berarti bahwa satu-satunya cara untuk proses identifikasi pada level Internet Protocol ( IP ) adalah dari alamat asal pada header IP dari paket. Hal ini bisa menarik minat dari para hacker untuk melakukan penyusupan, yaitu lubang untuk spoofing alamat asal , dimana si pengirim akan mengganti alamat asal dengan alamat IP yang tidak terdaftar (tidak ilegal) ataupun mengganti dengan alamat IP sembarang server.

Filtering by protocol
Seperti yang telah disebutkan di atas, Packet filtering bekerja pada layer network dan dilakukan oleh sebuah router yang dapat meneruskan paket berdasarkan aturan dari filtering. Ketika sebuah paket datang pada router, router akan mengekstrak beberapa informasi dari header paket dan membuat keputusan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan apakah paket akan diteruskan ataukah diblok.
Filtering menggunakan protokol, melihat bagian protokol pada internet header seperti gambar internet header di atas. Bila protokol yang digunakan sesuai dengan aturan yang disebutkan untuk diteruskan, maka paket akan diteruskan, dan begitu juga sebaliknya.

Filtering by port
Filtering dengan port bekerja pada layer transport. Pada tcp header terdapat bagian port asal dan port tujuan yang akan digunakan untuk menentukan apakah paket bisa masuk ke jaringan lokal atau diteruskan ke host yang lain oleh router. Nomor port berkisar dari port nomor 0 sampai dengan 65535. Dari sekian banyak port tersebut, berdasarkan konsensus dan perjanjian terbagi menjadi dua bagian. Nomor port dari 0 –1023 dikenal dengan port – port yang privileged , ini berarti bahwa untuk kasus dalam sistem unix , membutuhkan akses root untuk dapat menggunakan port tersebut. Sedangkan nomor port sisanya , 1024 – 65535 dikenal dengan port yang unprivileged . ini berarti tidak membutuhkan akses root untuk meggunakan port tersebut. User biasa bisa menggunakan port tersebut. Oleh karena itu sebaiknya untuk proses pengeblokan port, diblok untuk paket-paket dari dan untuk port aplikasi yang tidak terpakai supaya tidak dimanfaatkan oleh penyusup.


PERANCANGAN SISTEM DETEKSI PENYUSUPAN JARINGAN
SECARA OTOMATIS DAN INTERAKTIF
(AIRIDS= Automatic Interactive Reactive Intrusion Detection System)

AIRIDS merupakan suatu metode kemanan jaringan yang bertujuan untuk membentuk suatu arsitektur sistem keamanan yang terintegrasi antara Intrusion Detection System (IDS) , Firewall System, Database System dan Monitoring System.. Sistem keamanan ini bertujuan melindungi jaringan dengan kemampuan merespon sesuai dengan kebijakan keamanan.
Untuk mewujudkan metode ini perlu dirancang komponen-komponen sistem keamanan jaringan berupa :
1. Intrusion detection system (IDS)
a Sensor modul
b. Analyzer modul
2. Database system
3. Monitoring system
4. Firewall system
5. SMS system


Gambar 3.1. Arsitektur Sistem

Arsitektur sistem IDS
Intrusion Detection System (IDS) pada implementasi tugas akhir ini tediri dari komponen komponen :
1. Sensor
2.Analyzer
3.Database system



Gambar 3.2 Diagram Blok IDS
Sensor berfungsi untuk mengambil data dari jaringan. Sensor merupakan bagian dari sistem deteksi dini dari sistem keamanan yang dirancang. Untuk itu digunakan suatu program yang berfungsi sebagai intrusion detector dengan kemampuan packet logging dan analisis traffik yang realtime.
Analyzer berfungsi untuk analisa paket yang lewat pada jaringan. Informasi dari analyzer yang akan menjadi input bagi sistem lainnya. Pada perancangan sistem keamanan ini digunakan snort 2.1.0 dengan alasan snort mempunyai kemampuan menjadi sensor dan analyzer serta sesuai untuk diterapkan pada rancangan sistem keamanan .
Kriteria pemilihan snort :
• Snort adalah program yang free dan open source
• Snort dapat berjalan secara kontinu pada sistem dengan sesedikit mungkin campur tangan dari manusia
• Snort tidak mengakibatkan overhead terhadap sistem IDS yang mengakibatkan komputer menjadi lambat dan mengakibatkan terjadinya drop paket yang seharusnya diterima oleh sistem.
• Logging Snort bisa dikirim ke data base (mysql).

Untuk sistem deteksi dan analisis paket digunakan snort yang menempatkan rule-rule nya pada sebuah list (daftar) dengan metode pengolahan paket. Misalnya ada paket yang ditemukan sesuai dengan salah satu rule yang ditetapkan maka sistem akan masuk ke salah satu mode (mis:alert,log), jika tidak maka paket tersebut disesuaikan dengan rule lain yang ada pada daftar rule. Berikut adalah contoh hirarki analisis yang dilakukan pada sebuah rule beserta diagramnya.

if (packet_ethernet (p))
{EvalPacket(tree->ethernet->RuleList, rule->mode, p));
if (packet_IP (p))
{EvalPacket(tree->ethernet->IP->RuleList, rule->mode, p));
if (packet_tcp (p))
{EvalPacket(tree->ethernet->IP->TCP->RuleList, rule->mode, p));
if (packet_HTTP (p)){ do_http_stuff}}}}

Perancangan Database untuk sistem keamanan jaringan
Sistem keamanan ini menggunakan prinsip sentralisasi database untuk menyimpan semua alert yang berasal dari sensor maupun log dari firewall.Informasi yang tersimpan pada data base ini juga merupakan input untuk pengawasan keamanan jaringan yang dilakukan oleh firewall system, monitoring system serta sistem notifikasi SMS.
Database yang digunakan adalah MySQL yang diinstall pada sistem linux. Apabila database ini diinstall terpisah dari host firewall, bisa saja database ini diinstall pada sistem berbasis Windows atau sistem operasi lain yang mendukung database MySQL. Alasan pemilihan MySQL sebagai program database yang digunakan antara lain :
• Sifatnya yang open source dan murah
• Cukup stabil pada hardware dengan spesifikasi yang relatif rendah
Untuk administrasi dan maintenance sistem database dibuat suatu interface berbasis web yang dibuat dengan bahasa pemrograman PHP. Fungsi utama dari interface ini adalah untuk mengedit atau mengupdate entry database yang dijadikan input bagi sistem yang lain.



Perancangan monitoring sistem
Sistem monitoring yang digunakan dalam AIRIDS ini adalah sistem remote monitoring. Hal ini diperlukan karena dalam situasi yang umum monitoring sistem harus dapat dilakukan tanpa berada di lokasi host yang dipasang AIRIDS (off-site). Untuk itu sistem monitoring yang paling fleksibel yang dapat diterapkan adalah sistem berbasis web. Untuk itu diperlukan sistem yang memiliki :
• Linux kernel 2.4.xx
• PHP
• Web Server ( Apache )
• Web Client ( pada sisi user )
Skema aliran data pada sistem monitoring dapat dilihat pada Lampiran 1.4.
Sistem remote monitoring yang akan digunakan, dirancang agar bersifat user friendly, sehingga masalah kemudahan pengguna dalam menggunakan interface ini bukan lagi menjadi masalah. Karena itu diterapkan sistem dengan web interface. Pemilihan web interface ini memiliki keunggulan sebagai berikut :
• Memudahkan network sistem administrator dalam menggunakan interface
• Pemakai tidak memerlukan keahlian linux dalam mengoperasikan interface ini
• Pada sisi client tidak memerlukan software tambahan, hanya memerlukan browser dan koneksi internet
• Kompatibel dengan berbagai macam browser
ACID (Analysis Console for Intrusion Databases) merupakan PHP-based analysis engine yang berfungsi untuk mencari dan mengolah database dari alert network sekuriti yang dibangkitkan oleh perangkat lunak pendeteksi intrusi (IDS). Dapat di implementasikan pada sistem yang mendukung PHP seperti linux, BSD, Solaris dan OS lainnya. ACID adalah perangkat lunak yang open-source dan didistribusikan dibawah lisensi GPL. Pada tugas akhir ini digunakan ACID-0.9.6b23 dan PHP 4.3.3
ACID mempunyai kemampuan :
• Query-builder and search interface untuk mencari alert yang sesuai dengan Alert meta information (seperti : signature, detection time) juga data data network (seperti : source / destination address, ports, payload atau flags).
• Packet viewer (decoder) untuk mendisplay grafik informasi alert layer 3 ( Transport : TCP, UDP ) dan layer 4 ( Network : IP, IPX )
• Alert management ( manajemen peringatan ) berfungsi untuk membuat grup alert, membuang alert yang dianggap semu atau palsu, mengirimkan alert ke email serta mendukung pengarsipan alert agar dapat dipindahkan antar database alert.
• Chart and statistics generation membuat chart dan statistic berdasar pada waktu, sensor, signature, protokol, IP address, TCP/UDP ports, klasifikasi.
ACID merupakan aplikasi web based, sehingga semua informasi informasi keadaan kemanan jaringan berupa alert dari sensor dan log dari firewall dapat dianalisa melalui aplikasi web browser (seperti : Mozilla, Konqueror, Opera). Informasi ini akan menjadi bahan untuk security audit. Security auidit perlu dilakukan agar kemanan jaringan tetap terjamin dan untuk mendapatkan solusi keamanan jaringan yang lebih baik
Untuk itu diperlukan pengkonfigurasian pada HTTP server ( Apache ) yang sudah terinstall pada host. HTTP server yang terinstal adalah Apache server 1.3.28. Apabila diinginkan fitur enkripsi pada informasi yang dikirimkan sistem monitoring pada browser, dapat ditambahkan modul SSL pada web server tersebut. Hal ini akan meningkatkan keamanan data yang dikirimkan monitoring system pada administrator dari kemungkinan penyadapan data ( man-in-the-middle attack ).
ACID berfungsi menyediakan management console yang dapat diakses melalui web browser. Fungsi managemenet console ini adalah sebagai interface untuk network system administrator (NSA) agar dapat melakukan observasi pada kebijaksanaan keamanan


Perancangan Automatic Firewall
Program firewall otomatis yang dibuat pada dasarnya adalah program yang menganalisa output dari Intrusion Detection System (IDS) serta memutuskan tindakan yang harus diambil untuk host pengirim paket yang dianalisa tersebut. Apabila paket tersebut oleh IDS dikategorikan sebagai paket berbahaya atau mengandung resiko keamanan jaringan, maka program firewall otomatis akan memicu program iptables untuk menambahkan sebuah rule yang memblok semua paket yang berasal dari host paket yang mencurigakan tersebut. Berikut Flow chart dari sistem firewall otomatis.



Gambar 3.3. Flowchart proses firewall otomatis


Perancangan sistem notifikasi SMS
Sistem notifikasi SMS ini dirancang sebagai bagian yang memberikan fungsi interaktif antara sistem dengan administrator. Alasan digunakannya SMS sebagai media interaktif adalah sebagai berikut :
• Penyampaian pesan yang cepat dan cukup reliable
• Biaya yang relatif murah
• Bersifat dua arah
• Tidak tergantung pada jaringan data host


Gambar 3.4 Diagram Blok Interkoneksi Sistem Notifikasi SMS

Fungsi dasar dari sistem SMS ini sebenarnya hanya memberikan notifikasi atau pemberitahuan kepada administrator sesegera mungkin ketika terjadi suatu event yang mentrigger firewall untuk memblok IP address suatu host dan di-log dalam database. Proses insertion dalam database inilah yang mentrigger sistem SMS untuk mengirimkan pesan SMS kepada administrator. Pesan yang dikirimkan berisi tentang IP address dari host yang diblok oleh sistem.
Perlu diperhatikan bahwa fungsi dasar sistem SMS ini tidak melakukan interupsi apapun pada proses perlindungan sistem oleh AIRIDS. Karena yang dilakukan oleh sistem SMS hanyalah mengecek tabel yang berisi daftar IP address yang sudah diblok secara periodik. Oleh karena itu jika hanya fungsi dasar ini yang dibutuhkan, maka sistem SMS dapat dipasang dimana saja, sejauh masih bisa mengakses database yang digunakan oleh AIRIDS.
Tetapi untuk mendapatkan interaktivitas penuh dari sistem SMS ini, maka sistem SMS harus dipasang pada host yang dipasangi AIRIDS. Hal ini diperlukan karena interaktivitas penuh dari sistem SMS ini memerlukan akses pada sistem untuk mengeksekusi berbagi perintah yang diberikan oleh administrator melalui SMS.
Manfaat penerapan sistem SMS dengan interaktivitas penuh antara lain :
• Dapat mengembalikan kondisi sistem apabila blocking IP address yang terjadi adalah karena kekeliruan admin saat melakukan administrasi atau testing pada host secara remote.
• Dapat mengakses sistem secara remote bahkan ketika jaringan down meskipun secara terbatas.
• Dapat mengeksekusi emergency command sesegera mungkin untuk menyelamatkan data atau sistem. Misal dengan mengembalikan password root atau bahkan me-reboot atau meng-halt sistem.

Pada fungsi normalnya, program sistem SMS akan mengakses database AIRIDS untuk mengecek kondisi tabel blocking IP address serta untuk mengambil sintaks perintah sistem yang harus dieksekusi sebagai respon admin pada suatu kondisi tertentu. Hal ini menimbulkan satu kelemahan yaitu ketergantungan sistem SMS pada database. Apabila database down, maka sistem SMS tidak akan dapat berfungsi sama sekali.
Hal ini diatasi dengan membuat prosedur emergency atau darurat pada program sistem SMS. Prosedur ini berguna untuk menjaga ketersediaan akses admin pada sistem melalui SMS walaupun database tidak berfungsi. Pada implementasinya, program dirancang untuk dapat mengeksekusi perintah berupa full syntax yang dikirimkan admin melalui SMS. Selain itu, untuk mempermudah, singakatan dari berbagai sintaks dapat langsung dimasukkan dalam source code program SMS atau diambil dari file lain dalam sistem.

Untuk implementasi sistem SMS ini dibutuhkan sistem dengan spesifikasi sebagai berikut :
• Linux kernel 2.4.xx
• Library dan header SMS
• Ponsel + SIM card
• Kabel data yang menghubungkan ponsel dengan host melalu port serial
Database MySQL

Perancangan Sistem Terintegrasi Serta Interaksinya Dengan User
Keseluruhan sistem diatas diintegrasikan dalam sebuah sistem yang dibangun pada platform yang disesuaikan dengan kondisi sistem yang ada, baik itu sistem operasi, konfigurasi jaringan maupun policy jaringan yang telah ditentukan. Diagram interkoneksi antar sistem pembangun dapat dilihat kembali pada gambar berikut ini :
Flowchart proses program serta interaksinya dengan user sebagai berikut :

Gambar 3.5 Flowchart Proses Sistem AIRIDS Terintegrasi

Sistem terintegrasi ini dirancang agar dapat dieksekusi secara tunggal dengan tujuan agar program-program dalam masing-masing sistem dapat berjalan secara sinkron. Alasan lainnya adalah untuk kemudahan pengguna. Oleh karena itu eksekusi program-program sistem pendukung dimasukkan dalam program firewall otomatis. Administrator sistem sebagai pengguna dapat berhubungan dengan sistem AIRIDS ini melalui sistem monitoring ACID secara satu arah ataupun melalui sistem notifikasi SMS secara dua arah.
Desain sistem seperti di atas memberikan administrator sistem fleksibilitas dalam me-maintain sistemnya. Sehingga efisiensi kerja dari administrator semakin baik sekaligus meningkatkan keandalan sistem dalam menghadapi resiko keamanan dari jaringan. Kekurangan yang jelas timbul dari adanya sistem ini adalah delay yang timbul dalam proses forwarding paket. Oleh karena itu sistem ini harus diimplementasikan sedemikian rupa sehingga memiliki efisiensi yang tinggi baik dalam algoritma maupun penggunaan resource yang ada pada sistem.


PENGUJIAN SISTEM

Pada implementasi sistem keamanan ini, sistem yang dipakai merupakan PC router linux 2.4.22 distribusi SuSE yang mempunyai 1 buah network interface card (NIC). Keseluruhan sistem,baik IDS, monitoring, database, firewall maupun notifikasi interaktif, dipasang dalam PC router tersebut. Sistem tersebut dilengkapi dengan paket program Apache Web Server, MySQL Database Server serta IPTables.

Jaringan yang digunakan dalam lingkungan pengujian sistem adalah sebuah jaringan dengan dua subnet yang dihubungkan dengan sebuah PC router. Berikut adalah gambar konfigurasi jaringan tersebut.


Gambar 4.1. Konfigurasi Jaringan Pengujian

Server berada pada Internal Network dan diinstalasikan berbagai macam aplikasi server seperti server web, mail, FTP, SMB. Server ini yang nanti akan dijadikan sasaran serangan oleh attacker.
Untuk menghubungkan dua subnet ini digunakan sebuah PC Router berbasis Linux. Pada router inilah instalasi seluruh sistem firewall otomatis dilakukan. Routing yang digunakan adalah routing statis.
Server berada pada Internal Network dan menggunakan IP address 10.14.233.2 dengan subnet mask kelas C (255.255.255.0). Server ini diinstalasikan berbagai macam aplikasi server seperti server web, mail, FTP, SMB. Server ini yang nanti akan dijadikan sasaran serangan oleh attacker.
Untuk menghubungkan dua subnet ini digunakan sebuah PC Router berbasis Linux. Router ini mempunya 2 buah interface ethernet dengan konfigurasi IP address 10.14.231.196 untuk jaringan eksternal ( eth0 ) dan 10.14.233.1 untuk jaringan internal ( eth1 ). Pada router inilah instalasi seluruh sistem firewall otomatis dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mengamati performa router dengan beban penuh dari sistem firewall otomatis. Routing yang digunakan adalah routing statis.
Pada jaringan eksternal, terdapat dua host yang bertindak sebagai client dan sebagai penyerang. Client berfungsi sebagai titik pengamatan router sekaligus sebagai titik pengirim flooding data yang digunakan sebagai simulasi trafik data antara client dengan server. IP address yang digunakan adalah 10.14.231.123 dengan subnet mask kelas C. Sistem operasi yang digunakan adalah Linux dengan program pengakses layanan yang disediakan server terinstalasi di dalamnya. Sedangkan untuk host yang berfungsi sebagai penyerang (attacker), digunakan sebuah PC dengan sistem operasi Linux. IP address yang digunakan adalah 10.14.231.197 dengan subnet mask kelas C. Host ini diinstalasi berbagai program penyerang server seperti exploit, scanner dan ping flooder. Selain itu dibuat pula berbagai script serangan yang memungkinkan serangan dilakukan dari berbagai IP address baik secara acak maupun sekuensial.


IV. HASIL PENGUJIAN

Trafik TCP
Dari log data didapatkan angka sebagai berikut.
• Pada saat firewall tidak aktif :

• Pada saat firewall aktif :


Angka di atas menunjukkan bahwa ketika firewall diaktifkan, troughput sistem menurun + 0,02 Mbps. Hal ini disebabkan oleh adanya proses pemeriksaan paket ketika paket melalui sistem firewall. Penurunan yang hanya sebesar + 0,02 Mbps ini menunjukkan bahwa untuk trafik TCP, firewall dapat bekerja dengan cukup efisien tanpa mengurangi performa routing paket dari router.

Trafik UDP
Tabel 5.1. Perbandingan Troughput Trafik UDP
Kecepatan Transfer Troughput Selisih % thd BW Max
Tanpa Firewall Dengan Firewall

500 Kbps 505,97 Kbps 499,67 Kbps 6,3 Kbps 0.063 %
4 Mbps 3,9934 Mbps 3,9932 Mbps 0,0002 Mbps 0.002 %
8 Mbps 7,913 Mbps 7,797 Mbps 0,116 Mbps 1.16 %

Dari tabel hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa penggunaan firewall menurunkan nilai troughput trafik UDP pada router. Nilai tertinggi penurunan troughput akibat penggunaan firewall adalah 1,16 % dari bandwidth maksimum jaringan (10 Mbps) ketika dikirimkan trafik UDP berkecepatan 8 Mbps. Penurunan nilai troughput yang diakibatkan oleh proses pengecekan paket oleh firewall ini masih dapat diterima oleh kebanyakan aplikasi UDP yang ada saat ini.

Tabel 5.2 Perbandingan Jitter Trafik UDP
Kecepatan Transfer Jitter ( ms ) Selisih
( ms )
Tanpa Firewall Dengan Firewall

500 Kbps 0,113 0,125 0,012
4 Mbps 0,056 0,049 0,007
8 Mbps 0,663 0,036 0,627

Dari tabel di atas terlihat nilai dan sifat yang tidak konsisten, terutama pada percobaan pada kepadatan trafik tinggi (8 Mbps). Hal ini dimungkinkan oleh karena buffer tidak mampu menampung paket-paket yang datang pada saat trafik padat. Ketika firewall diaktifkan dan troughput menurun, proses buffering berjalan lebih baik dari sebelumnya. Meskipun demikian pada trafik berkapasitas rendah dan sedang menunjukkan adanya kenaikan nilai jitter akibat delay proses tambahan dari firewall. Walaupun nilainya sangat kecil yaitu 0,012 ms dan 0,007 ms. Kenaikan jitter sekecil itu tidak akan terlalu dirasa signifikan oleh pengguna layanan. Hal ini menunjukkan bahwa pemasangan firewall pada router tidak berpengaruh besar pada nilai jitter trafik. Sedangkan yang lebih berpengaruh adalah kapasitas dan proses handling buffer dari router dan penerima paket.

Packet Loss
Grafik hasil pengujian pengaruh pemasangan firewall pada nilai packet loss tidak ditampilkan. Dari grafik yang ada tidak dapat dilihat dengan jelas nilai packet loss dari setiap pengujian karena nilai packet loss yang keluar dari setiap pengujian umumnya bernilai 0 %. Hanya pada beberapa detik pengujian packet loss terjadi. Packet loss yang terjadi pun nilainya sangat kecil. Nilai packet loss yang didapat dari log pengujian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.3 Perbandingan Packet Loss Trafik UDP
Kecepatan Transfer Packet Loss ( % ) Selisih ( % )
Tanpa Firewall Dengan Firewall

500 Kbps 0,012 0.00091 0,01109
4 Mbps 0 0 0
8 Mbps 0.00088 0.0083 0,00742

Angka-angka packet loss dari tabel di atas juga menunjukkan inkonsistensi nilai dan sifat sebagaimana ditunjukkan oleh nilai jitter pada tabel 4.2. Nilai packet loss yang sangat kecil bahkan 0 % pada kecepatan transfer 4 Mbps menunjukkan bahwa pemasangan firewall tidak mempengaruhi nilai packet loss yang terjadi pada paket yang melewati router.

Analisa Beban CPU dan Memory
Host uji yang berfungsi sebagai router tanpa firewall otomatis secara konstan menggunakan kurang dari 1% dari sumber daya CPU ( prosesor ) yang ada. Lonjakan-lonjakan yang ada terjadi ketika routing daemon melakukan update tabel routing atau menangani paket-paket yang besar. Selebihnya sumber daya CPU hanya idle pada titik tertentu sesuai dengan jenis serta kecepatan prosesor yang digunakan. Sedangkan untuk penggunaan sumber daya memory (RAM) pada host uji, dapat dilihat bahwa secara konstan memory yang terpakai sebesar + 28000 Kbyte.
Host uji yang telah dipasang firewall otomatis menggunakan + 19 % sumber daya CPU secara konstan. Hal ini menunjukkan bahwa proses yang terjadi akibat pemasangan firewall memakan cukup banyak sumber daya CPU. Hal ini disebabkan oleh penggunaan database sebagai sub sistem yang digunakan oleh seluruh subsistem yang lain secara aktif. Proses query database serta pattern matching oleh modul analisa IDS adalah proses yang membutuhkan sumber daya CPU. Karena proses pemeriksaan paket dilakukan dalam loop yang sangat cepat (setiap 10 ms), maka wajar jika kenaikan beban CPU tercatat hingga 18 %. Akan tetapi nilai beban yang konstan menunjukkan bahwa firewall dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang cukup lama.
Adapun penggunaan sumber daya memory pada host uji setelah dipasang firewall adalah konstan sebesar + 56000 Kbyte. Terdapat kenaikan beban sebesar + 28000 Kbyte. Hal ini menunjukkan bahwa sistem firewall otomatis ini dapat mengalokasikan memory sesuai kebutuhan secara konstan dan mampu melakukan memory paging dan refresh secara optimal. Hal ini juga menunjukkan bahwa program firewall otomatis ini mampu berfungsi dengan baik secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu hal ini juga menunjukkan kemampuan sistem ini untuk diimplementasikan pada PC router dengan spesifikasi hardware yang relatif rendah, misalnya Pentium 166, RAM 64 Mbyte.


Analisa Akurasi Deteksi
Seluruh IP address yang digunakan untuk menyerang dapat terdeteksi dengan baik. Demikian juga dengan deteksi jenis serangan yang digunakan terdeteksi dengan benar. Pada gambar 4.22 tercatat alert dari 100 source IP address, sedangkan distribusi serangan adalah 96 % serangan menggunakan paket TCP dan 4 % menggunakan paket ICMP. Log sistem di atas menunjukkan bahwa sistem memiliki akurasi yang cukup tinggi dalam mendeteksi serangan walaupun serangan dilakukan secara simultan dan beruntun.

what we could have been, 05.01.
Senin, 03 Mei 2010

Pada tahun 1998 Howard Schultz memiliki alasan yang cukup untuk menjadi bangga dengan apa yang telah dilakukan Starbucks selama 11 tahun masa lalunya sebagai CEO perusahaan. The company had enjoyed phenomenal growth and become one of the great retailing stories of recent history by making exceptional coffee drinks and selling dark-roasted coffee beans and coffee-making equipment that would allow customers to brew an exceptional cup of coffee at home. Perusahaan ini telah menikmati pertumbuhan fenomenal dan menjadi salah satu kisah ritel besar sejarah baru dengan membuat minuman kopi biasa dan menjual biji kopi panggang-gelap dan peralatan pembuatan kopi yang akan memungkinkan pelanggan untuk membuat sebuah cangkir biasa kopi di rumah. The Starbucks brand was regarded as one of the best known and most potent brand names in America and the company had firmly established itself as the dominant retailer, roaster, and brand of specialty coffee in North America. Merek Starbucks dianggap sebagai salah satu yang paling dikenal dan nama-nama merek yang paling kuat di Amerika dan perusahaan itu telah tegas memantapkan dirinya sebagai dominan pengecer, roaster, dan merek kopi di Amerika Utara khusus. It already had over 1,500 stores in North America and the Pacific Rim and was opening new ones at a rate of more than one per day. Itu sudah lebih dari 1.500 toko di Amerika Utara dan Pasifik dan membuka yang baru pada tingkat lebih dari satu per hari. Sales in fiscal year 1997 were a record $967 million and profits reached an all-time high of $57.4 million. Penjualan dalam tahun fiskal 1997 adalah rekor $ 967.000.000 dan laba mencapai waktu tinggi semua $ 57.400.000. The company's closest competitor had fewer than 300 retail locations. pesaing terdekat perusahaan itu kurang dari 300 lokasi eceran. And since going public in 1992, Starbucks has seen its stock price increase nearly ninefold. Dan sejak go public pada tahun 1992, Starbucks telah melihat kenaikan harga saham hampir sembilan kali lipat.
Exhibit 1 contains a summary of Starbucks key performance statistics for the 1992–97 period. Lampiran 1 berisi ringkasan statistik kinerja kunci Starbucks untuk periode 1992-1997.
Company Background Background Perusahaan
Starbucks began in 1971 when three academics—English teacher Jerry Baldwin, history teacher Zev Siegel, and writer Gordon Bowker—opened a store called Starbucks Coffee, Tea, and Spice in the touristy Pikes Place Market in Seattle. Starbucks mulai pada tahun 1971 ketika tiga akademisi-guru Bahasa Inggris Jerry Baldwin, guru sejarah Zev Siegel, dan penulis Gordon Bowker-membuka sebuah toko bernama Starbucks Coffee, Teh, dan Spice di Pasar Tempat tombak turis di Seattle. The three partners shared a love of fine coffees and exotic teas and believed they could build a clientele in Seattle much like that which had already emerged in the San Francisco Bay area. Ketiga mitra berbagi kasih kopi halus dan teh eksotis dan percaya bahwa mereka dapat membangun banyak klien di Seattle seperti yang sudah muncul di daerah San Francisco Bay. Each invested $1,350 and borrowed another $5,000 from a bank to open the Pikes Place store. Setiap $ diinvestasikan 1.350 dan meminjam $ 5,000 dari bank untuk membuka toko Place tombak. Baldwin, Siegel, and Bowker chose the name Starbucks in honor of Starbuck, the coffee-loving first mate in Herman Melville's Moby Dick (so company legend has it), and because they thought the name evoked the romance of the high seas and the seafaring tradition of the early coffee traders. Baldwin, Siegel, dan Bowker memilih Starbucks nama untuk menghormati Starbuck, yang penuh cinta pertama pasangan-kopi di Herman Melville's Moby Dick (jadi legenda perusahaan memiliki itu), dan karena mereka pikir nama membangkitkan romansa laut tinggi dan pelayaran yang tradisi pedagang kopi awal. The new company's logo, designed by an artist friend, was a two-tailed mermaid encircled by the store's name. logo perusahaan baru ini, dirancang oleh seorang teman seniman, adalah putri duyung berekor dua dikelilingi oleh toko nama.
The inspiration for the Starbucks enterprise was a Dutch immigrant, Alfred Peet, who had begun importing fine arabica coffees into the United States during the 1950s. Inspirasi bagi perusahaan Starbucks adalah seorang imigran Belanda, Alfred Peet, yang sudah mulai mengimpor kopi arabika halus ke Amerika Serikat selama tahun 1950-an. Peet viewed coffee as a fine winemaker views grapes, appraising it in terms of country of origin, estates, and harvests. Peet dilihat kopi sebagai anggur dilihat winemaker baik-baik saja, penilaian dalam hal negara asal, perkebunan, dan hasil panen. Peet had opened a small store, Peet's Coffee and Tea , in Berkeley, California, in 1966 and had cultivated a loyal clientele. Peet telah membuka sebuah toko kecil, Peet's Coffee dan teh , di Berkeley, California, pada tahun 1966 dan telah dibudidayakan langganan setia. Peet's store specialized in importing fine coffees and teas, dark-roasting its own beans the European way to bring out their full flavor, and teaching customers how to grind the beans and make freshly brewed coffee at home. Peet's toko khusus untuk mengimpor kopi halus dan teh, yang memanggang sendiri biji-gelap cara Eropa untuk membawa mereka keluar penuh rasa, dan pelanggan mengajar cara menggiling biji dan membuat kopi yang baru diseduh di rumah. Baldwin, Siegel, and Bowker were well acquainted with Peet's expertise, having visited his store on numerous occasions and spent many hours listening to Peet expound on quality coffees and the importance of proper bean-roasting techniques. Baldwin, Siegel, dan Bowker sudah kenal baik dengan yang keahlian Peet, setelah mengunjungi tokonya pada berbagai kesempatan dan menghabiskan berjam-jam mendengarkan Peet menjelaskan pada kualitas kopi dan pentingnya teknik kacang-pemanggangan yang tepat. All three were devoted fans of Peet and his dark-roasted coffees, going so far as to order their personal coffee supplies by mail from Peet's. Ketiga adalah penggemar setia Peet dan gelap-panggang kopi nya, akan sejauh memesan kopi pribadi pasokan mereka dengan mail dari Peet's.
The Pikes Place store featured modest, hand-built nautical fixtures. The tombak Tempat menyimpan fitur sederhana, tangan-perlengkapan bahari dibangun. One wall was devoted to whole-bean coffees; another had shelves of coffee products. The store did not offer fresh-brewed coffee by the cup, but samples were sometimes available for tasting. Satu tembok telah dikhususkan untuk-biji kopi keseluruhan; lain telah rak produk kopi. Toko itu tidak menawarkan segar diseduh dengan cangkir kopi, tetapi sampel kadang-kadang tersedia untuk mencicipi. Initially, Siegel was the only paid employee. He wore a grocer's apron, scooped out beans for customers, extolled the virtues of fine, dark-roasted coffees, and functioned as the partnership's retail expert. Awalnya, Siegel adalah karyawan hanya dibayar. Dia memakai celemek toko kelontong itu, berlekuk kacang untuk pelanggan, memuji kebajikan denda,-panggang kopi gelap, dan berfungsi sebagai ahli's ritel kemitraan. The other two partners kept their day jobs but came by at lunch or after work to help out. Dua mitra terus hari pekerjaan mereka, tetapi datang saat makan siang atau setelah bekerja untuk membantu. During the start-up period, Baldwin kept the books and developed a growing knowledge of coffee; Bowker served as the "magic, mystery, and romance man."1 The store was an immediate success, with sales exceeding expectations, partly because of a favorable article in the Seattle Times . Selama periode-up mulai, Baldwin terus buku-buku dan mengembangkan pengetahuan tumbuh kopi; Bowker menjabat sebagai "ajaib, misteri, dan manusia cinta 1." Toko itu langsung sukses, dengan penjualan melebihi harapan, sebagian karena menguntungkan artikel di Seattle Times. In the early months, each of the founders traveled to Berkeley to learn more about coffee roasting from their mentor, Alfred Peet, who urged them to keep deepening their knowledge of coffees and teas. Pada awal bulan, masing-masing pendiri pergi ke Berkeley untuk mempelajari lebih lanjut tentang kopi panggang dari mentor mereka, Alfred Peet, yang mendesak mereka untuk terus memperdalam pengetahuan tentang kopi dan teh. For most of the first year, Starbucks ordered its coffee beans from Peet's, but then the partners purchased a used roaster from Holland and set up roasting operations in a nearby ramshackle building. Baldwin and Bowker experimented with Alfred Peet's roasting procedures and came up with their own blends and flavors. Untuk sebagian besar tahun pertama, Starbucks memesan kopi yang biji dari Peet's, tapi kemudian mitra membeli sangrai yang digunakan dari Belanda dan mendirikan operasi memanggang di gedung bobrok terdekat dan. Baldwin Bowker bereksperimen dengan yang dipanggang prosedur Peet Alfred dan muncul dengan mereka sendiri dan rasa campuran. A second Starbucks store was opened in 1972. Sebuah toko Starbucks kedua dibuka pada tahun 1972.
By the early 1980s, the company had four Starbucks stores in the Seattle area and could boast of having been profitable every year since opening its doors. Pada awal 1980-an, perusahaan memiliki empat gerai Starbucks di wilayah Seattle dan bisa membanggakan telah menguntungkan setiap tahun sejak membuka pintu-pintunya. But the roles and responsibilities of the cofounders underwent change. Namun peran dan tanggung jawab pendiri mengalami perubahan. Zev Siegel experienced burnout and left the company to pursue other interests. Zev Siegel mengalami kejenuhan dan meninggalkan perusahaan untuk mengejar kepentingan-kepentingan lain. Jerry Baldwin took over day-to-day management of the company and functioned as chief executive officer; Gordon Bowker remained involved as an owner but devoted most of his time to his advertising and design firm, a weekly newspaper he had founded, and a microbrewery he was launching (the Redhook Ale Brewery). Jerry Baldwin mengambil alih-hari hari manajemen perusahaan dan berfungsi sebagai kepala eksekutif; Gordon Bowker tetap terlibat sebagai pemilik tetapi mengabdikan sebagian besar waktunya untuk periklanan dan perusahaan desain, sebuah surat kabar mingguan yang didirikannya, dan sebuah microbrewery ia meluncurkan (yang Redhook Ale Brewery).
Howard Schultz Enters the Picture Howard Schultz Memasuki Bayangkan
In 1981, Howard Schultz, vice president and general manager of US operations for Hammarplast—a Swedish maker of stylish kitchen equipment and housewares—noticed that Starbucks was placing larger orders than Macy's was for a certain type of drip coffeemaker. Pada tahun 1981, Howard Schultz, wakil presiden dan general manager dari operasi AS untuk-sebuah Swedia pembuat Hammarplast dari peralatan dapur dan rumah tangga gaya-melihat bahwa Starbucks adalah menempatkan perintah lebih besar dari Macy's yang untuk jenis tertentu pembuat kopi tetes. Curious to learn what was going on, he decided to pay the company a visit. Penasaran untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, ia memutuskan untuk membayar perusahaan mengunjungi. The morning after his arrival in Seattle, Schultz was escorted to the Pikes Place store by Linda Grossman, the retail merchandising manager for Starbucks. Pagi hari setelah kedatangannya di Seattle, Schultz diantar ke toko Place tombak oleh Linda Grossman, manajer merchandising eceran untuk Starbucks. A solo violinist was playing Mozart at the door, with his violin case open for donations. Seorang pemain biola solo sedang bermain Mozart di pintu, dengan kasus biola terbuka untuk sumbangan. Schultz immediately was taken by the powerful and pleasing aroma of the coffees, the wall displaying coffee beans, and the rows of red, yellow, and black Hammarplast coffeemakers on the shelves. Schultz segera diambil oleh yang kuat dan harum jang memadakan dari kopi, dinding menampilkan kopi biji, dan barisan merah, kuning, dan coffeemakers Hammarplast hitam di rak. As he talked with the clerk behind the counter, the clerk scooped out some Sumatran coffee beans, ground them, put the grounds in a cone filter, poured hot water over the cone, and shortly handed Schultz a porcelain mug filled with the freshly brewed coffee. Ketika dia berbicara dengan petugas di belakang meja, petugas itu meraup beberapa biji kopi Sumatera, tanah mereka, meletakkan dasar di filter kerucut, menuangkan air panas ke kerucut, dan segera menyerahkan Schultz sebuah cangkir porselen diisi dengan brewed kopi yang baru . After three sips, Schultz was hooked. He began asking the clerk and Grossman questions about the company, about coffees from different parts of the world, and about the different ways of roasting coffee. Setelah tiga teguk, Schultz itu dikaitkan. Dia mulai meminta petugas dan pertanyaan Grossman tentang perusahaan, tentang kopi dari berbagai belahan dunia, dan tentang cara-cara yang berbeda kopi panggang.
Next, Schultz met with Jerry Baldwin and Gordon Bowker, whose offices overlooked the company's coffee-roasting operation. Selanjutnya, Schultz bertemu dengan Jerry Baldwin dan Gordon Bowker, kantor yang diabaikan perusahaan kopi panggang operasi. The atmosphere was informal. Suasana informal. Baldwin, dressed in a sweater and tie, showed Schultz some new beans that had just come in from Java and suggested they try a sample. Baldwin, mengenakan sweater dan dasi, menunjukkan Schultz beberapa biji baru yang baru saja datang dari Jawa dan menyatakan bahwa mereka mencoba sampel. Baldwin did the brewing himself, using a glass pot called a French press. Baldwin tidak menyeduh sendiri, menggunakan panci kaca disebut pers Perancis. Bowker, a slender, bearded man with dark hair and intense brown eyes, appeared at the door and the three men sat down to talk about Starbucks. Bowker, ramping, pria berjanggut dengan rambut gelap dan mata cokelat intens, muncul di pintu dan tiga orang duduk untuk berbicara tentang Starbucks. Schultz was struck by their knowledge of coffee, their commitment to providing high-quality products, and their passion for educating customers about the merits of dark-roasted coffees. Schultz terkesan dengan pengetahuan mereka tentang kopi, komitmen mereka untuk menyediakan produk yang berkualitas tinggi, dan semangat mereka untuk mendidik pelanggan mengenai manfaat-panggang kopi gelap. Baldwin told Schultz, "We don't manage the business to maximize anything other than the quality of the coffee."2 Starbucks purchased only the finest arabica coffees and put them through a meticulous dark-roasting process to bring out their full flavors. Baldwin mengatakan kepada Schultz, "Kami tidak mengelola bisnis untuk memaksimalkan apa pun selain kualitas rasa kopi." 2 Starbucks yang dibeli hanya arabika terbaik di kopi dan meletakkan mereka melalui pemanggangan teliti gelap-proses untuk membawa mereka keluar penuh. Baldwin explained that the cheap robusta coffees used in supermarket blends burn when subjected to dark roasting. Baldwin menjelaskan bahwa kopi robusta murah digunakan dalam campuran supermarket membakar ketika mengalami pemanggangan gelap. He also noted that the makers of supermarket blends prefer lighter roasts because they allow higher yields (the longer a coffee is roasted, the more weight it loses). Dia juga mencatat bahwa para pembuat campuran supermarket lebih memilih daging panggang lebih ringan karena mereka mengijinkan hasil yang lebih tinggi (semakin lama kopi dipanggang, semakin berat kehilangan).
Schultz was struck by the business philosophy of the two partners. Schultz terkesan dengan filosofi bisnis dari kedua mitra. It was clear from their discussions that Starbucks stood not just for good coffee, but rather for the dark-roasted flavor profiles that the founders were passionate about. Sudah jelas dari diskusi mereka bahwa Starbucks berdiri bukan hanya untuk minum kopi yang baik, melainkan untuk rasa panggang profil-gelap yang para pendiri yang bersemangat. Top-quality, fresh-roasted, whole-bean coffee was the company's differentiating feature and a bedrock value. Top berkualitas, segar-bakar,-biji kopi seluruh perusahaan membedakan fitur dan nilai dasar. It was also clear to Schultz that Starbucks was strongly committed to educating its customers to appreciate the qualities of fine coffees, rather than just kowtowing to mass-market appeal. Ini juga jelas bagi Schultz bahwa Starbucks memiliki komitmen untuk mendidik pelanggan untuk menghargai kualitas kopi yang baik, bukan hanya kowtowing ke pasar banding massa. The company depended mainly on word-of-mouth to get more people into its stores, then relied on the caliber of its product to give patrons a sense of discovery and excitement. Perusahaan ini terutama bergantung pada kata--mulut untuk mendapatkan lebih banyak orang ke toko, maka bergantung pada kaliber produk pelanggan untuk memberikan rasa penemuan dan kegembiraan. It built customer loyalty cup by cup as buyers of its products developed their palates. Ini dibangun loyalitas pelanggan dengan cangkir cangkir sebagai pembeli produk dikembangkan selera mereka.
On his trip back to New York the next day, Howard Schultz could not stop thinking about Starbucks and what it would be like to be a part of the Starbucks enterprise. Schultz recalled, "There was something magic about it, a passion and authenticity I had never experienced in business."3 Living in the Seattle area also had a strong appeal. Pada perjalanannya kembali ke New York pada hari berikutnya, Schultz Howard tidak bisa berhenti memikirkan Starbucks dan apa rasanya menjadi bagian dari perusahaan Starbucks. Schultz bercerita, "Ada sesuatu yang ajaib tentang hal ini, gairah dan otentisitas saya belum pernah berpengalaman dalam area bisnis. "3 Hidup di Seattle juga memiliki daya tarik yang kuat. By the time Schultz landed at Kennedy Airport, he knew he wanted to go to work for Starbucks. Pada saat Schultz mendarat di Bandara Kennedy, ia tahu bahwa ia ingin bekerja untuk Starbucks. Though there was nothing in his background (see Exhibit 2 ) that prepared him for the experience, Schultz asked Baldwin at the first opportunity whether there was any way he could fit into Starbucks. The two quickly established an easy, comfortable rapport, but it still took a year of numerous meetings and a lot of convincing to get Baldwin, Bowker, and their silent partner from San Francisco to agree to hire Howard Schultz. Meskipun tidak ada di latar belakang (lihat Bagan 2 ) yang mempersiapkan dirinya untuk pengalaman, Schultz bertanya Baldwin pada kesempatan pertama apakah ada cara dia bisa masuk ke Starbucks. Kedua cepat membentuk nyaman, hubungan yang mudah, tetapi masih mengambil tahun sejumlah pertemuan dan banyak meyakinkan untuk mendapatkan Baldwin, Bowker, dan mitra diam mereka dari San Francisco ke setuju untuk mempekerjakan Howard Schultz. Schultz pursued a job at Starbucks far more vigorously than Starbucks pursued him. Schultz mengejar pekerjaan di Starbucks jauh lebih keras daripada Starbucks mengejarnya. There was some nervousness at Starbucks about bringing in an outsider, especially a high-powered New Yorker, who had not grown up with the values of the company. Ada beberapa gugup di Starbucks tentang membawa orang asing, terutama yang tinggi-powered New Yorker, yang tidak tumbuh dengan nilai-nilai perusahaan. Nonetheless, Schultz continued to press his ideas about the tremendous potential of expanding the Starbucks enterprise outside Seattle and exposing people all over America to Starbucks coffee—arguing there had to be more than just a few thousand coffee lovers in Seattle who would like the company's products. Meskipun demikian, Schultz terus menekan ide-idenya tentang potensi yang luar biasa dari perluasan perusahaan Starbucks di luar Seattle dan mengekspos orang di seluruh Amerika ke Starbucks kopi-argumentasi harus ada lebih dari beberapa ribu kopi pecinta hanya di Seattle yang ingin perusahaan produk . Schultz believed that Starbucks had such great promise that he offered to take a salary cut in exchange for a small equity stake in the business. Schultz percaya bahwa Starbucks sudah janji besar seperti yang dia menawarkan untuk mengambil gaji dipotong dengan imbalan saham ekuitas kecil dalam bisnis.
But the owners worried that by offering Schultz a job as head of marketing they would be committing themselves to a new direction for Starbucks. Tapi pemilik khawatir bahwa dengan Schultz menawarkan pekerjaan sebagai kepala pemasaran mereka akan melibatkan diri ke arah yang baru bagi Starbucks. At a spring 1982 meeting with the three owners in San Francisco, Schultz once again presented his vision for opening Starbucks stores across the United States and Canada. He flew back to New York thinking a job offer was in the bag. Pada musim semi 1982 pertemuan dengan tiga pemilik di San Francisco, Schultz sekali lagi disajikan visinya untuk membuka toko Starbucks di seluruh Amerika Serikat dan Kanada terbang. Dia kembali ke New York berpikir tawaran kerja di tas. But the next day Baldwin called Schultz and indicated that the owners had decided against hiring him because geographic expansion was too risky and because they did not share Schultz's vision for Starbucks. Tapi hari berikutnya Baldwin disebut Schultz dan menunjukkan bahwa pemilik telah memutuskan untuk mempekerjakan dia karena ekspansi geografis terlalu berisiko dan karena mereka tidak berbagi visi Schultz untuk Starbucks. Schultz was despondent; still, he believed so deeply in Starbucks' potential that he decided to make a last-ditch appeal. Schultz putus asa, masih, ia percaya begitu mendalam di Starbucks 'potensi bahwa ia memutuskan untuk membuat parit-banding terakhir. He called Baldwin back the next day and made an impassioned, though reasoned, case for why the decision was a mistake. Baldwin agreed to reconsider. Dia disebut Baldwin kembali keesokan harinya dan membuat berapi-api, meskipun beralasan, kasus mengapa keputusan adalah sebuah kesalahan. Baldwin setuju untuk kembali. The next morning Baldwin called Schultz and told him the job of heading marketing and overseeing the retail stores was his. Keesokan paginya Baldwin disebut Schultz dan menceritakan pekerjaan dari pos pemasaran dan mengawasi toko-toko ritel itu. In September 1982, Howard Schultz took on his new responsibilities at Starbucks. Pada bulan September 1982, Howard Schultz mengambil alih tanggung jawab barunya di Starbucks.
Starbucks and Howard Schultz: The 1982–85 Period Starbucks dan Howard Schultz: Periode 1982-1985
In his first few months at Starbucks, Schultz spent most of his waking hours in the four Seattle stores—working behind the counters, tasting different kinds of coffee, talking with customers, getting to know store personnel, and educating himself about the retail aspects of the coffee business. Dalam beberapa bulan pertama di Starbucks, Schultz menghabiskan sebagian besar-nya bangun jam dalam empat Seattle toko-bekerja di belakang counter, mencicipi berbagai jenis kopi, berbicara dengan pelanggan, untuk mengenal karyawan toko, dan mendidik dirinya sendiri tentang aspek eceran bisnis kopi. By December, Jerry Baldwin decided that Schultz was ready for the final part of his training—roasting coffee. Pada bulan Desember, Jerry Baldwin memutuskan bahwa Schultz sudah siap untuk bagian akhir dari pelatihan-roasting kopi. Schultz spent a week at the roaster examining the color of the beans, listening for the telltale second pop of the beans during the roasting process, learning to taste the subtle differences among Baldwin and Bowker's various roasts, and familiarizing himself with the roasting techniques for different beans. Schultz menghabiskan seminggu di sangrai memeriksa warna biji, mendengarkan pop kedua-tanda kacang selama proses pemanggangan, belajar untuk mencicipi perbedaan halus antara Baldwin dan berbagai roasts's Bowker, dan membiasakan diri dengan teknik pemanggangan untuk berbeda kacang.
Meanwhile, he made a point of acclimating himself to the informal dress code, blending in with the culture, and gaining credibility and building trust with colleagues. Making the transition from the high-energy, coat-and-tie style of New York to the more casual ambience of the Pacific Northwest required a conscious effort on Schultz's part. Sedangkan, dia membuat titik acclimating dirinya kode berpakaian informal, pencampuran dengan budaya, dan mendapatkan kredibilitas dan membangun kepercayaan dengan kolega. Pembuatan transisi dari energi-tinggi,-dan-dasi gaya mantel dari New York ke lebih suasana santai dari Pacific Northwest diperlukan upaya sadar pada bagian Schultz. One day during the busy Christmas season that first year, Schultz made real headway in gaining the acceptance and respect of company personnel at the Pikes Place store. Suatu hari selama musim Natal yang sibuk tahun pertama, Schultz membuat kemajuan nyata dalam memperoleh penerimaan dan penghargaan terhadap personil perusahaan di Place tombak toko. The store was packed and Schultz was behind the counter ringing up sales when someone shouted that a customer had just headed out the door with some stuff—two expensive coffeemakers it turned out, one in each hand. toko itu penuh sesak dan Schultz berada di balik meja dering atas penjualan ketika seseorang berteriak bahwa pelanggan baru saja menuju pintu keluar dengan beberapa puluh dua coffeemakers barang mahal ternyata, satu di setiap tangan. Without thinking, Schultz leaped over the counter and chased the thief up the cobblestone street outside the store, yelling "Drop that stuff! Drop it!" Tanpa berpikir, Schultz melompati meja dan mengejar pencuri di jalan batu bulat di luar toko, berteriak "Drop bahwa hal! Drop itu!" The thief was startled enough to drop both pieces and run away. Pencuri cukup terkejut menjatuhkan kedua lembar dan melarikan diri. Schultz picked up the merchandise and returned to the store, holding up the coffeemakers like trophies. Schultz mengambil barang dan kembali ke toko, sambil mengacungkan coffeemakers seperti piala. Everyone applauded. Semua orang bertepuk tangan. When Schultz returned to his office later that afternoon, his staff had strung up a banner that read "Make my day."4 Ketika Schultz kembali ke kantor sore itu, stafnya telah digantung spanduk yang bertuliskan "Membuat hari saya 4."
Schultz was overflowing with ideas for the company. Schultz penuh dengan ide-ide untuk perusahaan. Early on, he noticed that first-time customers sometimes felt uneasy in the stores because of their lack of knowledge about fine coffees and because store employees sometimes came across as a little arrogant. Awal, dia menyadari bahwa waktu pelanggan pertama kadang-kadang merasa tidak nyaman di toko-toko karena kurangnya pengetahuan tentang kopi halus dan karena toko kadang-kadang menemukan karyawan sebagai sedikit arogan. Schultz worked with store employees on developing customer-friendly sales skills and produced brochures that made it easy for customers to learn about fine coffees. Schultz karyawan bekerja dengan toko pada pengembangan keterampilan pelanggan yang ramah dan brosur menghasilkan penjualan yang membuatnya mudah bagi pelanggan untuk belajar tentang kopi halus.
Schultz's biggest idea for Starbucks' future came during the spring of 1983 when the company sent him to Milan, Italy, to attend an international housewares show. ide Schultz terbesar untuk 'masa depan Starbucks datang selama musim semi tahun 1983 ketika perusahaan mengirimnya ke Milan, Italia, untuk menghadiri acara rumah tangga internasional. While walking from his hotel to the convention center, Schultz spotted an espresso bar and went inside to look around. Sambil berjalan dari hotel ke pusat konvensi, Schultz melihat sebuah bar espresso dan masuk ke dalam melihat-lihat. The cashier beside the door nodded and smiled. Kasir di samping pintu mengangguk dan tersenyum. The barista (counter worker) greeted Howard cheerfully, then gracefully pulled a shot of espresso for one customer and handcrafted a foamy cappuccino for another, all the while conversing merrily with those standing at the counter. Para barista (pekerja counter) Howard disambut riang, kemudian anggun menarik suntikan espresso untuk satu pelanggan dan buatan tangan cappuccino berbusa lain, sambil bercakap-cakap riang dengan orang-orang berdiri di konter. Schultz judged the barista's performance as "great theater." Barista's Schultz menilai kinerja sebagai "teater besar." Just down the way on a side street, he entered an even more crowded espresso bar, where the barista, whom he surmised to be the owner, was greeting customers by name; people were laughing and talking in an atmosphere that plainly was comfortable and familiar. Di ujung jalan di jalan kecil, ia memasukkan lebih padat bar espresso bahkan, dimana barista, yang dia menduga untuk menjadi pemilik, menyalami pelanggan namanya; orang-orang tertawa dan berbicara dalam suasana yang jelas merasa nyaman dan akrab . In the next few blocks, he saw two more espresso bars. Dalam beberapa blok berikutnya, ia melihat dua bar espresso lagi. When the trade show concluded for the day, Schultz walked the streets of Milan exploring espresso bars. Ketika perdagangan menunjukkan menyimpulkan untuk hari itu, Schultz berjalan di jalan-jalan menjelajahi Milan bar espresso. Some were stylish and upscale; others attracted a blue-collar clientele. Ada yang gaya dan kelas atas, yang lainnya menarik kerah biru klien. What struck Schultz was how popular and vibrant the Italian coffee bars were. Apa memukul Schultz adalah bagaimana populer dan bersemangat bar kopi Italia. Most had few chairs, and it was common for Italian opera to be playing in the background. Sebagian besar beberapa kursi, dan itu umum untuk opera Italia yang akan diputar di latar belakang. Energy levels were typically high, and the bars seemed to function as an integral community gathering place. tingkat Energi yang biasanya tinggi, dan bar tampaknya berfungsi sebagai tempat berkumpulnya komunitas yang tidak terpisahkan. Each one had its own unique character, but they all had a barista who performed with flair and exhibited a camaraderie with the customers. Schultz was particularly struck by the fact that there were 1,500 coffee bars in Milan, a city about the size of Philadelphia, and a total of 200,000 in all of Italy. Masing-masing punya karakter unik sendiri, tetapi mereka semua memiliki barista yang dilakukan dengan bakat dan dipamerkan sebuah persahabatan dengan pelanggan. Schultz terutama tersentak oleh kenyataan bahwa ada 1.500 bar kopi di Milan, sebuah kota seukuran Philadelphia, dan total 200.000 di seluruh Italia. His mind started churning. Pikirannya mulai berputar.
Schultz's first few days in Milan produced a revelation: The Starbucks stores in Seattle completely missed the point. beberapa hari pertama yang diproduksi Schultz di Milan wahyu: Toko-toko Starbucks di Seattle benar-benar ketinggalan titik. Starbucks, he decided, needed to serve fresh-brewed coffee, espresso, and cappuccino in its stores (in addition to beans and coffee equipment). Starbucks, ia memutuskan, dibutuhkan untuk melayani-brewed kopi segar, espresso, dan cappuccino di toko nya (selain biji dan peralatan kopi). Going to Starbucks should be an experience, a special treat; the stores should be a place to meet friends and visit. Pergi ke Starbucks harus menjadi pengalaman, makanan khusus; harus toko tempat untuk bertemu teman-teman dan mengunjungi. Re-creating the Italian coffee-bar culture in the United States could be Starbucks' differentiating factor. Re-menciptakan budaya kopi-bar Italia di Amerika Serikat bisa menjadi 'faktor membedakan Starbucks. Schultz remained in Milan for a week, exploring coffee bars and learning as much as he could about the Italian passion for coffee drinks. Schultz tetap di Milan selama seminggu, menjelajahi bar kopi dan belajar sebanyak dia bisa tentang semangat Italia untuk minum kopi. In one bar, he heard a customer order a caffè latte and decided to try one himself—the barista made a shot of espresso, steamed a frothy pitcher of milk, poured the two together in a cup, and put a dollop of foam on the top. Dalam salah satu bar, ia mendengar pesanan pelanggan Caffe latte dan memutuskan untuk mencoba salah satu sendiri-barista membuat suntikan espresso, dikukus pitcher berbusa susu, menuangkan dua bersama-sama dalam cangkir, dan menaruh sedikit busa pada atas. Schultz concluded that it was "the perfect drink," and thought to himself, "No one in America knows about this. I've got to take it back with me."5 Schultz menyimpulkan bahwa itu adalah "minuman yang sempurna," dan berpikir untuk dirinya sendiri, "satu di Amerika Tidak tahu tentang hal ini. Aku harus mengambil kembali dengan saya 5."
Schultz's Growing Frustration Schultz's Growing Frustrasi
On Schultz's return from Italy, he shared his revelation and ideas for modifying the format of Starbucks stores with Baldwin and Bowker. Pada kita kembali Schultz dari Italia, ia berbagi wahyu dan ide untuk memodifikasi format toko Starbucks dengan Baldwin dan Bowker. But instead of winning their approval, Schultz encountered strong resistance. Tapi bukannya menang persetujuan mereka, Schultz menemukan resistensi yang kuat. Baldwin and Bowker argued that Starbucks was a retailer, not a restaurant or bar. Baldwin dan Bowker berpendapat bahwa Starbucks adalah pengecer, bukan restoran atau bar. They feared that serving drinks would put them in the beverage business and dilute the integrity of Starbucks' mission as a coffee store. Mereka takut melayani minuman akan menempatkan mereka dalam bisnis minuman dan encer integritas misi Starbucks sebagai toko kopi. They pointed out that Starbucks was a profitable small, private company and there was no reason to rock the boat. Mereka menunjukkan bahwa Starbucks adalah sebuah kecil menguntungkan, perusahaan pribadi dan tidak ada alasan untuk batu perahu. But a more pressing reason for their resistance emerged shortly—Baldwin and Bowker were excited by an opportunity to purchase Peet's Coffee and Tea. Tetapi lebih banyak alasan untuk menekan perlawanan mereka muncul lama-Baldwin dan Bowker bersemangat dengan kesempatan untuk membeli Peet's Coffee dan teh. The acquisition took place in 1984; to fund it, Starbucks had to take on considerable debt, leaving little in the way of financial flexibility to support Schultz's ideas for entering the beverage part of the coffee business or expanding the number of Starbucks stores. For most of 1984, Starbucks managers were dividing their time between their operations in Seattle and the Peet's enterprise in San Francisco. Schultz found himself in San Francisco every other week supervising the marketing and operations of the five Peet's stores. Akuisisi terjadi pada tahun 1984, untuk mendanai itu, Starbucks terpaksa mengambil hutang yang cukup besar, meninggalkan sedikit di jalan fleksibilitas keuangan untuk mendukung ide-ide Schultz untuk memasuki bagian minuman dari bisnis kopi atau memperluas jumlah toko Starbucks. Bagi sebagian besar 1984, manajer Starbucks adalah membagi waktu antara operasi mereka di Seattle dan Peet's perusahaan di San Francisco. Schultz menemukan dirinya di San Francisco setiap minggu mengawasi pemasaran dan operasi dari lima Peet yang menyimpan. Starbucks employees began to feel neglected and, in one quarter, did not receive their usual bonus due to tight financial conditions. karyawan Starbucks mulai merasa diabaikan dan, dalam satu triwulan, tidak menerima bonus yang biasa mereka karena kondisi keuangan yang ketat. Employee discontent escalated to the point where a union election was called, and the union won by three votes. ketidakpuasan karyawan meningkat ke titik di mana pemilihan serikat disebut, dan serikat pekerja dimenangkan oleh tiga suara. Baldwin was shocked at the results, concluding that employees no longer trusted him. Baldwin terkejut pada hasil, menyimpulkan bahwa karyawan tidak lagi percaya padanya. In the months that followed, he began to spend more of his energy on the Peet's operation in San Francisco. Dalam bulan-bulan berikutnya, ia mulai menghabiskan lebih banyak energi pada Peet's operasi di San Francisco.
It took Howard Schultz nearly a year to convince Jerry Baldwin to let him test an espresso bar. Butuh Howard Schultz hampir setahun untuk meyakinkan Jerry Baldwin membiarkannya tes bar espresso. After Baldwin relented, Starbucks' sixth store, which opened in April 1984, became the first one designed to sell beverages and the first one in downtown Seattle. Setelah Baldwin mengalah, keenam toko "Starbucks, yang dibuka pada April 1984 menjadi yang pertama dirancang untuk menjual minuman dan yang pertama di pusat kota Seattle. Schultz asked for a 1,500-square-foot space to set up a full-scale Italian-style espresso bar, but Jerry agreed to allocating only 300 square feet in a corner of the new store. Schultz meminta kaki persegi ruang 1.500 untuk mengatur skala Italia-gaya espresso bar penuh, namun Jerry setuju untuk mengalokasikan hanya 300 meter persegi di sudut toko baru. There was no pre-opening marketing blitz and no sign announcing Now Serving Espresso—the lack of fanfare was part of a deliberate experiment to see what would happen. By closing time on the first day, some 400 customers had been served, well above the 250-customer average of Starbucks' best-performing stores. Within two months the store was serving 800 customers per day. Tidak ada membuka pemasaran blitz-pra dan tidak ada tanda mengumumkan Sekarang Melayani Espresso-kurangnya gembar-gembor adalah bagian dari sebuah eksperimen yang disengaja untuk melihat apa yang akan terjadi. Dengan tutup pada hari pertama, sekitar 400 pelanggan telah dilayani, jauh di atas 250-pelanggan rata-rata 'yang berkinerja terbaik toko Starbucks hari. Dalam waktu dua bulan toko itu melayani 800 pelanggan per MMBTU. The two baristas could not keep up with orders during the early morning hours, resulting in lines outside the door onto the sidewalk. Kedua barista tidak bisa bersaing dengan perintah selama jam-jam pagi hari, sehingga garis luar pintu ke trotoar. Most of the business was at the espresso counter; sales at the regular retail counter were only adequate. Sebagian besar bisnis itu di espresso konter; penjualan ritel di konter biasa hanya memadai.
Schultz was elated by the test results; his visits to the store indicated that it was becoming a gathering place and that customers were pleased with the beverages being served. Schultz sangat gembira dengan hasil uji; kunjungannya ke toko itu menunjukkan bahwa menjadi tempat berkumpul dan bahwa pelanggan yang puas dengan minuman yang dilayani. Schultz expected that Baldwin's doubts about entering the beverage side of the business would be dispelled and that he would gain approval to take Starbucks to a new level. Schultz diharapkan keraguan itu Baldwin tentang sisi minuman memasuki bisnis ini akan menghilangkan dan bahwa ia akan memperoleh persetujuan untuk mengambil Starbucks ke tingkat yang baru. Every day he went into Baldwin's office to show him the sales figures and customer counts at the new downtown store. Setiap hari ia pergi ke kantor Baldwin untuk menunjukkan angka penjualan dan jumlah pelanggan di toko pusat kota baru. But Baldwin was not comfortable with the success of the new store; he believed that espresso drinks were a distraction from the core business of selling fine arabica coffees at retail and rebelled at the thought that people would see Starbucks as a place to get a quick cup of coffee to go. Tapi Baldwin tidak nyaman dengan keberhasilan toko baru, ia percaya bahwa minuman espresso adalah gangguan dari bisnis inti jual kopi arabika baik secara eceran dan memberontak pada berpikir bahwa orang akan melihat Starbucks sebagai tempat untuk mendapatkan cangkir cepat kopi untuk pergi. He adamantly told Schultz, "We're coffee roasters. I don't want to be in the restaurant business . . . Besides, we're too deeply in debt to consider pursuing this idea."6 While he didn't deny that the experiment was succeeding, he didn't want to go forward with introducing beverages in other Starbucks stores. Dia tegas Schultz mengatakan, "Kami roaster kopi.. Aku tidak ingin berada di restoran bisnis.. Selain itu, kita terlalu dalam di utang untuk mempertimbangkan mengejar ide ini." 6 Sementara ia tidak menyangkal bahwa percobaan tersebut berhasil, dia tidak ingin maju dengan memperkenalkan minuman di Starbucks lain toko. Schultz's efforts to persuade Baldwin to change his mind continued to meet strong resistance, although to avoid a total impasse Baldwin finally did agree to let Schultz put espresso machines in the back of two other Starbucks stores. Schultz upaya untuk membujuk Baldwin untuk berubah pikiran terus menghadapi perlawanan yang kuat, meskipun untuk menghindari total Baldwin kebuntuan akhirnya setuju untuk membiarkan Schultz menempatkan mesin espresso di belakang dua toko lainnya Starbucks.
Over the next several months, Schultz—at the age of 33—made up his mind to leave Starbucks and start his own company. Selama beberapa bulan berikutnya, Schultz-pada usia 33 memutuskan untuk meninggalkan Starbucks dan memulai perusahaannya sendiri. His plan was to open espresso bars in high-traffic downtown locations that would emulate the friendly, energetic atmosphere he had encountered in Italian espresso bars. Rencananya adalah untuk membuka bar espresso di lalu lintas pusat kota lokasi-tinggi yang akan meniru energik, suasana ramah dia temui di bar espresso Italia. Schultz had become friends with a corporate lawyer, Scott Greenberg, who helped companies raise venture capital and go public. Schultz telah menjadi berteman dengan seorang pengacara perusahaan, Scott Greenberg, yang membantu perusahaan meningkatkan modal ventura dan go public. Greenberg told Schultz he believed investors would be interested in providing venture capital for the kind of company Schultz had in mind. Greenberg Schultz mengatakan dia yakin investor akan tertarik dalam memberikan modal usaha untuk jenis perusahaan Schultz ada dalam pikiran. Baldwin and Bowker, knowing how frustrated Schultz had become, supported his efforts to go out on his own and agreed to let him stay in his current job and office until definitive plans were in place. Baldwin dan Bowker, mengetahui bagaimana menjadi frustrasi Schultz, mendukung upaya untuk keluar sendiri dan setuju untuk membiarkan dia tinggal di pekerjaannya yang sekarang dan kantor sampai rencana definitif ada di tempat. Schultz left Starbucks in late 1985. Schultz meninggalkan Starbucks pada tahun 1985 akhir.
Schultz's Il Giornale Venture Schultz's Il Giornale Venture
Ironically, as Schultz was finalizing the documents for his new company, Jerry Baldwin announced he would invest $150,000 of Starbucks' money in Schultz's coffee-bar enterprise, thus becoming Schultz's first investor. Baldwin accepted Schultz's invitation to be a director of the new company, and Gordon Bowker agreed to be a part-time consultant for six months. Bowker urged Schultz to make sure that everything about the new stores—the name, the presentation, the care taken in preparing the coffee—was calculated to lead customers to expect something better than competitors offered. Ironisnya, sebagai Schultz menyelesaikan dokumen untuk perusahaan baru, Jerry Baldwin mengumumkan ia akan menginvestasikan $ 150.000 dari 'uang Starbucks di bar perusahaan kopi-Schultz, sehingga menjadi pertama investor Schultz diterima. Baldwin undangan Schultz menjadi direktur perusahaan baru, dan Gordon Bowker sepakat untuk menjadi konsultan bagian-waktu selama enam bulan mendesak. Bowker Schultz untuk memastikan bahwa segala sesuatu tentang orang-toko nama baru, presentasi, perawatan yang diambil dalam penyajian kopi dihitung untuk memimpin pelanggan untuk mengharapkan sesuatu lebih baik daripada yang ditawarkan pesaing. Bowker proposed that the new company be named Il Giornale (pronounced ill jor-nahl-ee ) Coffee Company, a suggestion that Schultz accepted. In December 1985, Bowker and Schultz made a trip to Italy during which they visited some 500 espresso bars in Milan and Verona, observing local habits, taking notes about decor and menus, snapping photographs, and videotaping baristas in action. Bowker diusulkan bahwa perusahaan baru yang bernama Il Giornale (diucapkan sakit jor-Nahl-ee) Perusahaan Kopi, saran bahwa Schultz diterima. Pada bulan Desember 1985, Bowker dan Schultz melakukan perjalanan ke Italia selama mereka mengunjungi bar espresso di Milan beberapa 500 dan Verona, kebiasaan lokal mengamati, membuat catatan tentang dekorasi dan menu, sambil foto-foto, dan rekaman video barista beraksi.
Greenberg and Schultz then drew up plans to raise an initial $400,000 in seed capital and another $1.25 million in equity—enough to launch at least eight espresso bars and prove the concept would work in Seattle and elsewhere. Greenberg dan Schultz kemudian menyusun rencana untuk meningkatkan suatu $ awal 400.000 modal benih dan $ 1,25 juta ekuitas yang cukup untuk memulai setidaknya delapan bar espresso dan membuktikan konsep tersebut akan bekerja di Seattle dan di tempat lain. The seed capital was raised by the end of January 1986, primarily from Starbucks and two other investors who believed in Schultz and his ideas, but it took Schultz until the end of the year to raise the remaining $1.25 million. He made presentations to 242 potential investors, 217 of whom said no. Many who heard Schultz's hour-long presentation saw coffee as a commodity business and thought that Schultz's espresso-bar concept lacked any basis for sustainable competitive advantage (no patent on dark roast, no advantage in purchasing coffee beans, no way to bar the entry of imitative competitors). Some noted that consumption of coffee had been declining since the mid-1960s, others were skeptical that people would pay $1.50 or more for a cup of coffee, and still others were turned off by the company's hard-to-pronounce name. Modal benih dibesarkan oleh akhir Januari 1986, terutama dari Starbucks dan dua investor lainnya yang percaya pada Schultz dan ide-idenya, tapi butuh Schultz sampai akhir tahun untuk menaikkan sisa $ 1250000 dibuat. Dia presentasi kepada 242 potensial investor, 217 di antaranya mengatakan tidak presentasi. Banyak yang Schultz jam-lama mendengar melihat kopi sebagai usaha komoditas dan berpikir bahwa bar konsep Schultz's espresso-tidak memiliki dasar apa pun untuk keunggulan kompetitif yang berkesinambungan (tidak paten di panggang gelap, tidak ada keuntungan dalam pembelian biji kopi , tidak ada cara untuk bar masuknya pesaing meniru). Beberapa mencatat bahwa konsumsi kopi telah menurun sejak tahun 1960-an pertengahan, yang lain skeptis bahwa orang akan membayar $ 1,50 atau lebih untuk minum kopi, dan masih lainnya dimatikan oleh perusahaan sulit mengucapkan nama. Being rejected by so many potential investors was disheartening (some who listened to Schultz's presentation Ditolak oleh banyak investor potensial begitu menyedihkan (beberapa orang yang mendengarkan presentasi Schultz's
didn't even bother to call him back; others refused to take his calls). Nonetheless, Schultz continued to display passion and enthusiasm in making his pitch and never doubted that his plan would work. bahkan tidak repot-repot untuk memanggil kembali; lain menolak untuk menerima telepon-nya). Meskipun demikian, Schultz terus menampilkan gairah dan antusiasme dalam membuat pitch dan tidak pernah meragukan bahwa rencananya akan berhasil. He ended up raising $1.65 million from about 30 investors; most of this money came from nine people, five of whom became directors of the new company. Dia akhirnya meningkatkan $ 1.650.000 dari sekitar 30 investor, sebagian besar uang ini berasal dari sembilan orang, lima di antaranya menjadi direktur perusahaan baru.
One of Howard Schultz's earliest moves during the start-up process was to hire Dave Olsen, who in 1974 had opened a coffee bar, Café Allegro, near the busiest entrance to the University of Washington campus. Salah satu langkah awal Schultz Howard selama-up proses mulai adalah untuk merekrut Dave Olsen, yang pada tahun 1974 telah membuka sebuah bar kopi, Cafe Allegro, dekat pintu masuk tersibuk di Universitas Washington kampus. Olsen was a long-standing Starbucks customer, having discovered the quality of Starbucks' coffee beans, gotten to know the owners, and worked with them to develop a custom espresso roast for use in his café. Olsen adalah pelanggan Starbucks berdiri-lama, setelah menemukan kualitas biji kopi 'Starbucks, berhasil untuk mengetahui pemilik, dan bekerja bersama mereka untuk mengembangkan panggang espresso kustom untuk digunakan di kafe-nya. Olsen's successful Café Allegro had become known for café au lait, a concoction equivalent to the Italian caffè latte . Olsen sukses Café Allegro telah menjadi terkenal karena café au lait, setara ramuan ke Caffe latte Italia. When Olsen heard of Schultz's plans for Il Giornale, he called Schultz and expressed an interest in being part of the new company—he was intrigued by the Italian coffee-bar concept and was looking for a more expansive career opportunity. Ketika Olsen mendengar rencana Schultz untuk Il Giornale, ia disebut Schultz dan menyatakan minat menjadi bagian dari perusahaan baru-ia tertarik dengan konsep-bar kopi Italia dan sedang mencari peluang karier yang lebih luas. Olsen not only had coffee expertise but also had spent 10 years in an apron behind the counter at Café Allegro. Olsen tidak hanya memiliki keahlian kopi tetapi juga telah menghabiskan 10 tahun di sebuah celemek di belakang meja di Café Allegro. Schultz immediately picked up on the synergy between him and Olsen. Schultz segera mengangkat pada sinergi antara dirinya dan Olsen. His own strengths were in forming and communicating a vision, raising money, finding good store locations, building a brand name, and planning for growth. kekuatan sendiri adalah dalam membentuk dan mengkomunikasikan visi, mengumpulkan uang, mencari lokasi toko yang baik, membangun nama merek, dan perencanaan untuk pertumbuhan. Olsen understood the nuts and bolts of operating a retail café, hiring and training baristas, and making and serving good drinks. Olsen memahami baut mur dan pengoperasian ritel kafe, perekrutan dan pelatihan barista, dan membuat dan melayani minuman yang baik. Plus, Olsen was fun to work with. Plus, Olsen menyenangkan untuk bekerja dengan. Schultz put Olsen in charge of store operations, made him the coffee conscience of the company, and gave him the authority to make sure that Il Giornale served the best coffee and espresso possible. Schultz menempatkan Olsen bertanggung jawab atas operasi toko, membuatnya hati nurani kopi perusahaan, dan memberinya wewenang untuk memastikan bahwa Il Giornale melayani kopi terbaik dan espresso mungkin.
The first Il Giornale store opened in April 1986. The Il Giornale toko pertama dibuka pada bulan April 1986. It had a mere 700 square feet and was located near the entrance of Seattle's tallest building. Ia memiliki kaki persegi hanya 700 dan terletak di dekat pintu masuk gedung tertinggi di Seattle. The decor was Italian, the menu contained Italian words, and Italian opera music played in the background. dekorasi itu Italia, menu berisi kata-kata Italia, dan musik opera Italia diputar dalam latar belakang. The baristas wore white shirts and bow ties. Para barista mengenakan kemeja putih dan dasi kupu-kupu. All service was stand-up—there were no chairs. layanan Semuanya stand-up-tidak ada kursi. National and international papers hung from rods on the wall. Nasional dan surat kabar internasional tergantung dari batang di dinding. By closing time on the first day, 300 customers had been served, mostly in the morning hours. Dengan tutup pada hari pertama, 300 pelanggan telah dilayani, terutama pada pagi hari. Schultz and Olsen worked hard to make sure that all the details were executed perfectly. Schultz dan Olsen bekerja keras untuk memastikan bahwa semua rincian dieksekusi sempurna. For the first few weeks, Olsen worked behind the counter during the morning rush. Selama beberapa minggu pertama, Olsen bekerja di belakang meja selama sibuk pagi hari.
But while the core idea worked well, it soon became apparent that several aspects of Il Giornale's format weren't appropriate for Seattle. Tetapi sementara gagasan inti bekerja dengan baik, segera menjadi jelas bahwa beberapa aspek Il Giornale's format tidak sesuai untuk Seattle. Some customers objected to the incessant opera music, others wanted a place to sit down, and many didn't understand the Italian words on the menu. Beberapa pelanggan keberatan terhadap musik opera tak henti-hentinya, yang lain ingin tempat untuk duduk, dan banyak tidak mengerti kata-kata Italia pada menu. These "mistakes" were quickly fixed, without compromising the style and elegance of the store. Within six months, Il Giornale was serving more than 1,000 customers a day and regulars had learned how to pronounce the company's name. Para "kesalahan" dengan cepat diperbaiki, tanpa mengorbankan gaya dan keanggunan dari toko. Dalam enam bulan, Il Giornale yang melayani lebih dari 1.000 pelanggan sehari dan reguler telah belajar cara mengucapkan nama perusahaan. Because most customers were in a hurry, it became apparent that speedy service was a competitive advantage. Karena sebagian besar konsumen buru-buru, menjadi jelas bahwa pelayanan cepat adalah keunggulan kompetitif.
Six months after opening the first store, Il Giornale opened a second store in another downtown building. Enam bulan setelah pembukaan toko pertama, Il Giornale membuka toko keduanya di gedung pusat kota lain. A third store was opened in Vancouver, British Columbia, in April 1987. Sebuah toko ketiga dibuka di Vancouver, British Columbia, pada bulan April 1987. Vancouver was chosen to test the transferability of the company's business concept outside Seattle. Vancouver dipilih untuk uji transfer dari konsep bisnis perusahaan di luar Seattle. To reach his goal of opening 50 stores in five years, Schultz needed to dispel his investors' doubts about geographic expansion. Untuk mencapai tujuannya untuk membuka 50 toko di lima tahun, Schultz diperlukan untuk menghilangkan 'investor meragukan tentang ekspansi geografis. By mid-1987 sales at the three stores were equal to $1.5 million annually. Pada pertengahan tahun 1987 penjualan di tiga toko itu sama dengan $ 1.500.000 per tahun.
Il Giornale Acquires Starbucks Il Giornale Mengakuisisi Starbucks
In March 1987 Jerry Baldwin and Gordon Bowker decided to sell the whole Starbucks operation in Seattle—the stores, the roasting plant, and the Starbucks name. Pada Maret 1987 Jerry Baldwin dan Gordon Bowker memutuskan untuk menjual operasi seluruh Starbucks di Seattle-toko, pabrik memanggang, dan nama Starbucks. Bowker wanted to cash out his coffee-business investment to concentrate on his other enterprises; Baldwin, who was tired of commuting between Seattle and San Francisco and wrestling with the troubles created by the two parts of the company, elected to concentrate on the Peet's operation. Bowker mau kas keluar investasi kopi-usaha untuk berkonsentrasi pada perusahaan lain; Baldwin, yang bosan komuter antara Seattle dan San Francisco dan bergulat dengan kesulitan yang diciptakan oleh dua bagian perusahaan, terpilih berkonsentrasi pada Peet's operasi . As he recalls, "My wife and I had a 30-second conversation and decided to keep Peet's. It was the original and it was better."7 Saat dia ingat, "Istri saya dan saya punya percakapan detik 30 dan memutuskan untuk tetap Peet's. Itu adalah asli dan itu lebih baik 7."
Schultz knew immediately that he had to buy Starbucks; his board of directors agreed. Schultz langsung tahu bahwa ia harus membeli Starbucks, dewan direksi setuju nya. Schultz and his newly hired finance and accounting manager drew up a set of financial projections for the combined operations and a financing package that included a stock offering to Il Giornale's original investors and a line of credit with local banks. Schultz dan yang baru direkrut manajer keuangan dan akuntansi menyusun seperangkat proyeksi keuangan untuk operasi gabungan dan paket pembiayaan yang termasuk penawaran saham kepada investor asli Il Giornale dan fasilitas kredit dengan bank lokal. While a rival plan to acquire Starbucks was put together by another Il Giornale investor, Schultz's proposal prevailed and within weeks Schultz had raised the $3.8 million needed to buy Starbucks. Meskipun rencana saingan untuk mengakuisisi Starbucks diletakkan bersama-sama dengan investor lain Il Giornale,'s proposal Schultz menang dan dalam beberapa minggu Schultz telah menimbulkan $ 3.800.000 diperlukan untuk membeli Starbucks. The acquisition was completed in August 1987. After the papers were signed, Schultz and Scott Greenberg walked across the street to the first Il Giornale store, ordered themselves espresso drinks, and sat at a table near the window. Akuisisi ini diselesaikan pada bulan Agustus 1987. Setelah surat-surat yang ditandatangani, Schultz dan Scott Greenberg berjalan di seberang jalan ke toko Il Giornale pertama, memerintahkan mereka minuman espresso, dan duduk di meja di dekat jendela. Greenberg placed the hundred-page business plan that had been used to raise the $3.8 million between them and lifted his cup in a toast—"We did it," they said together.8 The new name of the combined companies was Starbucks Corporation. Greenberg meletakkan halaman bisnis rencana-ratus yang telah digunakan untuk meningkatkan $ 3.800.000 di antara mereka dan mengangkat cangkir di bersulang-"Kita berhasil," kata mereka together.8 Nama baru dari perusahaan gabungan itu Starbucks Corporation. Howard Schultz, at the age of 34, became Starbucks' president and CEO. Howard Schultz, pada usia 34 tahun, menjadi 'presiden dan CEO Starbucks.


http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.mhhe.com/business/management/thompson/11e/case/starbucks.html

what we could have been, 05.12.

Profile

NAME
age school whatever.
Tagboard
place tagboard code here. max width=130.
get one from cbox!
Wishlist
new camera
▪ the 18th birthday
Exits
Eefennie
name name name
Archives
November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
Credits
designed by lil.queens
photos: bexidaisy on DA
host: imageshack & imeem
inspiration & lyrics: TLG
title script source unknown.