<body>


Selasa, 13 April 2010

Prestasi pelajar Indonesia dalam ICYS yang melombakan penelitian siswa SMA bidang ilmu Fisika, Matematika, Komputer, dan Ekologi cukup membanggakan.

Pada ICYS di Polandia tahun lalu, tim Indonesia berhasil meraih gelar juara umum. Presiden ICYS Zsuzsanna Rajkovits bahkan mengatakan, baru kali ini penyelenggaraan ICYS dilaksanakan di luar Eropa.

Indonesia terpilih sebagai negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan ICYS, yang awalnya digagas Eotvos Loran University Budapest, Hongaria dan Belarusia State University Minks, Belarus. Pada penyelenggaraan kali ini, pesertanya berasal dari 13 negara, yakni Belarus, Brasil, Kroasia, Jerman, Georgia, Hongaria, Indonesia, Belanda, Polandia, Romania, Rusia, Turki, dan Ukraina. Adapun enam negara lainnya mengikuti sebagai pengamat, yakni Iran, Inggris, Thailand, Nigeria, Laos, dan Kamboja.

Pelajar yang ikut dalam ICYS akan mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan dewan juri dalam bahasa Inggris selama 15-30 menit. Peserta yang mewakili tiap negara itu terpilih melalui seleksi ketat di negaranya dalam lomba penelitian berskala nasional. Penelitian itu nanti disajikan dalam ajang ICYS.

Indonesia sendiri mengirimkan 12 pelajar SMA. Mereka dipilih dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), kompetisi penelitian remaja pengganti Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR).

Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Suyanto di Sanur, Bali, Selasa (13/4/2010), mengatakan, kesempatan ini dipakai untuk unjuk gigi kepada dunia internasional tentang kemampuan pelajar Indonesia bersaing dalam bidang penelitian.

Indonesia ikut ICYS sejak tahun 2005 dan prestasi pelajar Indonesia terus meningkat. Pelajar Indonesia yang ikut dalam ICYS kali ini di antaranya Dita Nurtjahya (SMAN 1 Sungai Liat, Bangka Belitung), Dwiky Rendra Graha Subekti (SMA Theresia 1 Semarang), Florencia Vanya Vaniara (SMA Santa Laurensia, Serpong), M Kautsar (SMAN 6 Yogyakarta), Andreas Widi Purnomo (SMA Santa Laurensia Serpong), dan Miftah Yama Fauzan (SMAN 1 Sidoarjo). Selain itu, Fauqia Tambunan (SMA Mutiara Bunda Bandung), Rizal Panji Islami (SMAN 3 Bandung), Ilham Naharudinsyah (SMA Lab School Kebayoran), Sonny Lazuardi N (SMAN 5 Bandung), Aria Dhanang Dewangga (SMAN 5 Bandung), dan Oki Novendra (SMAN 1 Bogor).



di kutip oleh kompas.com,,,,,

what we could have been, 23.50.

Dijual, Ijazah Palsu di Dunia Maya


Satu masalah belum selesai, satu masalah yang lain muncul lagi. Setidaknya itulah yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia. Kegiatan jual beli ijazah palsu sekarang sudah masuk ke dalam dunia maya.

Sebagaimana ditulis detikINET, Rabu (24/3), situs yang menjalankan bisnis ini mampu membuat ijazah palsu untuk pendidikan tinggi dan kursus bahasa Inggris.

Besarnya biaya pembuatan ijazah palsu pun beraneka ragam mulai dari angka 10 jutaan sampai 30 jutaan. Semakin tinggi ijazah level pendidikan, semakin besar pula uang yang harus dikeluarkan si konsumen.

Berbagai universitas di Indonesia dan lembaga pendidikan non formal menjadi korban bisnis ilegal ini, diantaranya Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gunadarma, Universitas Budi Luhur, Universitas Bina Nusantara, Akademi Bahasa Asing, dan Lembaga Indonesia Amerika (LIA).

Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda baik dari Departemen Pendidikan Nasional maupun kepolisian menindak sang pelaku kejahatan atau situs bermasalah tersebut



http://www.jawaban.com/news/news/detail.php?id_news=100324144502

what we could have been, 23.41.

Profile

NAME
age school whatever.
Tagboard
place tagboard code here. max width=130.
get one from cbox!
Wishlist
new camera
▪ the 18th birthday
Exits
Eefennie
name name name
Archives
November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010
Credits
designed by lil.queens
photos: bexidaisy on DA
host: imageshack & imeem
inspiration & lyrics: TLG
title script source unknown.